KONTEKS.CO.ID – Menyambut Mobile World Congress dengan demo konsep ponsel lentur dari Motorola mungkin merupakan keputusan yang paling menarik namun berisiko.
“Di satu sisi, kekaguman terhadap ponsel yang dapat membentuk mengelilingi pergelangan tangan tidak terhingga. Namun, di sisi lain, ambisi dari konsep tersebut membuat saya segera menyadari betapa tidak realistisnya ketika saya akhirnya mencobanya,” ujar peserta acara, yang mengikuti demonstrasi.
Ponsel konsep Motorola yang dapat lentur ini pertama kali terungkap di Lenovo Tech World pada bulan Oktober tahun sebelumnya. Namun demo langsung pertama kali berlangsung di Mobile World Congress.
Pengalaman demo tersebut ternyata memunculkan berbagai tantangan teknis, termasuk rekan jurnalis yang secara tidak sengaja melakukan tes jatuh. Karena kekuatan magnet dan karakteristik perangkat keras yang masih dalam tahap beta.
Meskipun demikian, kesan hormat dan kekaguman mewarnai ruangan saat peserta dapat memasang ponsel di pergelangan tangannya dan merasakan langsung kemampuan lentur perangkat tersebut. Rasanya luar biasa, dan begitu menarik sehingga saya masih terus memikirkannya berjam-jam kemudian.
Ponsel konsep ini, yang memulai debutnya sebagai lempeng berukuran 6,9 inci, dilapisi dengan pelat belakang berbahan kain yang dapat dilenturkan.
Meskipun demikian, beberapa pengamat menyebutkan bahwa implementasi praktisnya mungkin lebih menantang dari yang mereka harapkan. Yakni dengan beberapa bagian kain yang mulai mengendur dan kusut di sepanjang tepi perangkat.
Fitur Menarik Ponsel Lentur Motorola
Salah satu fitur menarik dari konsep ponsel Motorola ini adalah kemampuannya untuk berfungsi sebagai penyangga sendiri atau melekat secara magnetik pada gelang pergelangan tangan yang disertakan.
“Tergantung pada sudut pandang Anda dalam perdebatan mengenai penggunaan ponsel di pergelangan tangan. Fitur terbaik dari konsep Motorola ini mungkin adalah kemampuan untuk melenturkannya menjadi penyangga sendiri. Atau bagaimana ponsel tersebut dapat melekat secara magnetik pada gelang pergelangan tangan yang sesuai,” ujar seorang peserta.
Selain itu, Motorola juga memperkenalkan konsep “Moto-rolla” dari MWC tahun sebelumnya, yang menarik perhatian banyak pengunjung.
Dengan hanya menekan ganda tombol samping, layar gulung akan tertarik dari belakang perangkat dan membentang ke depan, mengubah layar menjadi ukuran yang lebih besar.
Pengalaman perangkat lunak pada konsep ini jauh lebih mulus terbandingkan dengan ponsel lentur.
Meskipun kedua konsep tersebut menarik, sebagian besar peserta lebih tertarik pada ponsel gulung daripada yang lentur. “Kesimpulannya, saya telah mencoba kedua ponsel konsep terbaru dari Motorola, dan jika saya harus memilih salah satunya. Saya akan memilih yang gulung daripada yang lentur. Mungkin tahun depan, ponsel lentur akan melampaui perangkat konsep Motorola tahun 2025,” kata seorang peserta.
Ponsel konsep lentur dan gulung dari Motorola telah menimbulkan banyak diskusi dan antisipasi di kalangan pengunjung Mobile World Congress, dengan harapan bahwa teknologi tersebut akan berkembang lebih jauh di masa depan. (Laporan Bintang Samuel Simanjuntak – Jurnalis Magang) ***
Baca berita pilihan konteks.co.id lainnya di "Google News"