KONTEKS.CO.ID – LinkedIn gangguan. Setelah insiden down-nya Facebook dan Instagram, kini platform jaringan profesional terbesar di dunia, LinkedIn, juga mengalami down. Ini menyebabkan aplikasi tidak dapat terakses di situs web maupun aplikasi.
Gangguan ini berdampak pada penggunaan platform dan memengaruhi ketersediaan daftar pekerjaan.
Dalam konteks ini, artikel ini akan membahas dampak gangguan tersebut serta tanggapan yang diberikan oleh LinkedIn.
Gangguan dan Dampak pada LinkedIn
Setelah pukul 15.45 ET, pengguna mulai melaporkan bahwa LinkedIn tidak dapat terakses di seluruh dunia.
Hal ini mengakibatkan terganggunya akses pengguna terhadap daftar pekerjaan dan berbagai fitur lainnya. Down Detector juga mulai mencatat laporan masalah terkait gangguan ini.
Dilansir dari The Verge, baik aplikasi maupun situs web LinkedIn offline untuk sementara waktu. Hal ini tentu menjadi masalah serius bagi para pengguna yang mengandalkan platform ini untuk mencari pekerjaan, menjalankan bisnis, dan membangun jaringan profesional.
Tanggapan LinkedIn
LinkedIn secara resmi mengonfirmasi masalah tersebut melalui halaman status mereka, dengan menyatakan bahwa mereka sedang bekerja untuk menyelesaikan masalah tersebut.
Mereka juga mengucapkan terima kasih atas kesabaran pengguna dan menjanjikan untuk memberikan pembaruan lebih lanjut segera setelah masalah terselesaikan.
Pada pukul 17:05 ET, LinkedIn mengirimkan permohonan maaf atas gangguan tersebut dan menyatakan bahwa platform mereka kembali aktif dan berjalan. Mereka meminta maaf atas ketidaknyamanan yang ditimbulkan oleh gangguan tersebut.
Tidak Ada Hubungan dengan Masalah Teknis Lain
Tidak ada indikasi bahwa gangguan pada LinkedIn memiliki hubungan dengan masalah teknis yang dialami oleh platform lain, seperti Meta (Facebook dan Instagram).
Meskipun demikian, kejadian ini menunjukkan kerentanan dalam infrastruktur digital yang seringkali kita andalkan dalam kehidupan sehari-hari.
Dampak Finansial
Sementara itu, gangguan besar-besaran pada Facebook, Instagram, dan Messenger pada hari sebelumnya telah menyebabkan kerugian finansial yang signifikan bagi Meta.
Direktur Pelaksana Wedbush Securities, Dan Ives, memperkirakan bahwa Mark Zuckerberg kehilangan pendapatan sekitar USD100 juta pada hari tersebut akibat platform-platformnya yang tidak aktif di seluruh dunia.
Meskipun Meta memiliki total pendapatan yang sangat besar, yaitu sekitar USD134 miliar pada tahun 2023, kerugian sebesar USD100 juta tetaplah signifikan.
Perusahaan tersebut menghasilkan sebagian besar pendapatannya dari iklan, sehingga gangguan teknis seperti ini dapat memiliki dampak finansial yang cukup besar.
Gangguan pada LinkedIn dan platform-platform digital lainnya menggarisbawahi pentingnya infrastruktur teknologi yang andal dan aman.
Gangguan tersebut tidak hanya memengaruhi penggunaan sehari-hari kita, tetapi juga dapat memiliki dampak finansial yang signifikan bagi perusahaan-perusahaan besar seperti Meta.
Oleh karena itu, langkah-langkah untuk memperkuat keamanan dan keandalan infrastruktur digital menjadi semakin penting di era digital ini.***
Baca berita pilihan konteks.co.id lainnya di "Google News"