KONTEKS.CO.ID – Huawei Indonesia bersama Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) menyepakati kerja sama riset dan inovasi di bidang kecerdasan artifisial, komputasi awan, teknologi 5G, dan ekosistem digital Indonesia. Kesepakatan ini dituangkan ke dalam nota kesepahaman (MoU).
Kerja sama ini bertujuan menyinergikan sumber daya dan kompetensi yang dimiliki Huawei maupun BRIN untuk pertumbuhan industri digital dan pengembangan cloud system di Indonesia.
Laksana Tri Handoko, Kepala BRIN, mengatakan, BRIN mendorong kolaborasi berbagai pihak dalam memperkuat ekosistem riset dan inovasi guna mewujudkan ekonomi berbasis digital, berwawasan lingkungan, dan memanfaatkan sumber daya alam (SDA).
“Melalui InaRI Expo 2022, BRIN juga mengajak seluruh periset dan inovator dari berbagai lembaga untuk berbagi kesuksesan yang menginspirasi para periset dan inovator generasi berikutnya,” ajak Laksana Tri Handoko.
“Ke depan kesuksesan ekonomi digital bergantung setidaknya pada tiga faktor utama, yaitu infrastruktur digital yang kuat, talenta digital yang mumpuni dan ekosistem digital yang matang,” timpal Jason Zhang, CEO of Huawei Cloud Indonesia.
Hingga 2025, lanjut Jason, lebih dari 85 persen organisasi akan mengadopsi strategi yang mengutamakan cloud (cloud-first strategy). Karena itu, Huawei Cloud telah meluncurkan data center lokal di Jakarta baru-baru ini.
“Kami akan terus menginvestasikan lebih dari USD300 juta hingga lima tahun ke depan untuk memperkokoh lini cloud kami,” sebutnya.
Selain itu, untuk mendukung penguatan talenta digital Indonesia, melalui platform Huawei ASEAN Academy, Huawei kini telah melatih lebih dari 68.000 profesional dalam kurun dua tahun sebagai bagian dari komitmen mengembangkan 100.000 talenta digital dalam jangka waktu 5 tahun.
“Semua didasari oleh keyakinan bahwa kita perlu bersinergi untuk kolaborasi yang lebih luas yang melibatkan segenap ekosistem untuk meraih sukses bersama-sama,” ujarnya. ***
Baca berita pilihan konteks.co.id lainnya di "Google News"