KONTEKS.CO.ID – Elon Musk, pendiri dan tokoh utama di industri teknologi, tampaknya tengah terlibat dalam persaingan sengit di dunia kecerdasan buatan (AI).
Salah satu bidang yang menjadi pusat perhatiannya adalah pengembangan chatbot. Di mana ia telah meluncurkan startup xAI untuk menantang dominasi ChatGPT yang OpenAI kembangkan.
Tantangan dari Grok
Grok, chatbot AI dari xAI, dipromosikan oleh Musk sebagai pesaing yang lebih unggul dari ChatGPT. Musk bahkan telah merestui akses Grok untuk umum secara gratis, mengancam dominasi ChatGPT yang hanya tersedia untuk pengguna premium.
Keputusan untuk membuka akses Grok dapat mengubah lanskap chatbot AI secara signifikan. Pengguna ChatGPT yang awalnya hanya pengguna gratis mungkin beralih ke Grok, mengancam dominasi OpenAI dalam pasar tersebut.
Meskipun langkah ini dapat meningkatkan aksesibilitas teknologi AI, kekhawatiran muncul mengenai penyalahgunaan kode sumber Grok oleh pihak yang tidak bertanggung jawab.
Keputusan Musk membuka akses Grok mengikuti jejak perusahaan-perusahaan lain yang pernah ia pimpin, seperti Tesla yang membuka akses ke paten teknologi listrik mereka.
Gugatan Hukum Elon Musk terhadap OpenAI
Selain persaingan di ranah teknologi AI, Musk juga terlibat dalam gugatan hukum terhadap OpenAI, perusahaan yang pernah ia dirikan.
Dia menuduh OpenAI telah melanggar kontrak perjanjian yang ia buat selama keterlibatannya dalam pendirian perusahaan tersebut.
Dalam sebuah langkah yang tidak biasa, Musk menawarkan penyelesaian unik untuk sengketa hukum tersebut. Ia menyarankan agar OpenAI mengubah namanya menjadi “ClosedAI”. Ini menegaskan bahwa perubahan tersebut harus mencerminkan tujuan awal perusahaan.
Respons dari OpenAI
OpenAI merespons gugatan Musk dengan kekecewaan dan menegaskan bahwa perusahaan terus maju menuju misinya tanpa keterlibatannya.
Para ahli hukum meragukan kelayakan klaim pelanggaran kontrak perjanjian Musk dan OpenAI. Hal itu menimbulkan pertanyaan tentang potensi keberhasilan gugatan tersebut di pengadilan.
Dengan persaingan sengit di dunia teknologi AI dan tindakan hukum yang mengemuka, tampaknya Elon Musk tengah menjadi aktor kunci. Pemain utama dalam menentukan arah perkembangan industri kecerdasan buatan.
Langkahnya dalam memperkenalkan Grok sebagai pesaing ChatGPT dan gugatan terhadap OpenAI menunjukkan komitmen dan determinasinya menghadirkan inovasi dan keadilan di dunia teknologi AI. ***
Baca berita pilihan konteks.co.id lainnya di "Google News"