KONTEKS.CO.ID – Tim Cook, CEO Apple, menolak membangun pabrik HP di Indonesia. Salah orang terkaya di dunia lebih memilih berinvestasi melalui sektor lain.
Hal itu terungkap seusai Cook bertemu Presiden Joko Widodo (Jokowi) pada Rabu pagi tadi, 17 April 2024. Salah satu agenda pertemuan ini adalah membahas soal investasi di Indonesia.
Agus Gumiwang, Menteri Perindustrian (Menperin), mengungkapkan, saat ini aturan peredaran HP, komputer, dan tablet (HKT) di Indonesia harus memenuhi Tingkat Komponen Dalam Negeri (TKDN) minimal 35%.
“Peraturan TKDN sudah terbit sejak tahun 2021 melalui Peraturan Menteri Kominfo (Permenkominfo),” katanya.
Ia menyebutkan, tahun lalu, ada sekitar 49-50 juta handphone yang terproduksi di Indonesia. Sedangkan angka impor tersebut hanya 2,79 juta ponsel.
“Dan 85 persen produk impor itu adalah produk Apple,” bebernya di Istana Merdeka, Jakarta Pusat, Rabu 17 April 2024.
Menurut Menperin, kepentingan Indonesia ialah menciptakan nilai tambah produknya di Indonesia.
Lebih lanjut ia menjelaskan, ada banyak cara menghitung nilai tambah TKDN. Nah Apple memanfaatkan pendekatan agak berbeda. Mereka memilih berinvestasi dengan membangun infrastruktur pendidikan bagi para calon pengembang perangkat lunak.
Ya, Tim Cook membangun Apple Developer Academy yang kini sudah hadir di empat kota di Tanah Air. Terbaru hadir di Bali.
“Ini sudah dalam perjanjian yang tertandatangani. Apple berkewajiban membangun empat tahun ini dan mereka sudah berkomitmen,” tegas Agus.
Ia menyebutkan, total investasi pengembangan SDM digital Apple di Indonesia Rp1,6 triliun. Nilai ini dari 4 fasilitas Apple Developer Academy mereka bangun di Indonesia.
“Ke depannya, Kemenperin bersama-sama Kominfo akan meminta apple membangun Apple Development Academy di luar Jawa,” ujarnya.
Untuk sekarang ini, Apple Developer Academy sudah hadir di Batam, Surabaya, Tangerang Selatan, dan Bali. Cook pun terarahkan membangun satu di Makassar dan satu lainnya di IKN. ***
Simak breaking news dan berita pilihan Konteks langsung dari ponselmu. Konteks.co.id WhatsApp Channel
Baca berita pilihan konteks.co.id lainnya di:
"Google News"