KONTEKS.CO.ID – Bitcoin (BTC) kembali menggeliat membangun tren naik setelah kokoh di level Rp966 miliar per keping sepanjang akhir pekan lalu.
Di sisi lain, rilis data Indeks Harga Konsumen (CPI) dan Indeks Harga Produsen (PPI) sekaligus pidato Jerome Powell pekan ini dapat mendukung atau menghancurkan tren kenaikan BTC.
Setelah mengatasi tekanan jual sepanjang akhir pekan lalu, BTC bangkit mendekat level Rp1,01 triliun hari Selasa, 14 Mei 2024 pagi.
Pada Selasa pukul 08.00 WIB, BTC bertakhta di Rp1.011.291.496, naik 2,86% selama 24 jam terakhir dengan kapitalisasi pasar USD1,240 triliun.
Adapun total kapitalisasi pasar Aset Kripto juga mengalami pergerakan serupa dengan menguat sebesar 1,22% menjadi Rp2.278 triliun.
“Secara teknikal pada Selasa BTC potensi menguji resistance USD64.000 dan MA-50 di sekitar USD65.250 jika mampu bertahan di atas MA-20 dan MA-100. Sementara apabila turun di bawah MA-20 dan MA-100 maka potensi akan membawa BTC kembali ke support usUSD60.000,” sebut Financial Expert Ajaib Kripto, Panji Yudha, Selasa 14 Mei 2024.
Sementara itu, kenaikan Bitcoin dalam 24 jam terakhir telah berdampak positif ke altcoin khususnya memecoin yang mendominasi top gainers pagi ini. Seperti PEPE +16,65%, FLOKI +12,82%, serta DOGE, BOME, dan BONK juga kompak mengalami kenaikan di atas 7% dalam periode 24 jam terakhir.
Pergerakan Bitcoin Pekan Lalu
BTC sempat mengalami kenaikan mendekati harga USD63.500 pada perdagangan Kamis pekan lalu. Ini terdorong oleh data klaim awal tunjangan pengangguran di AS (initial jobless claims) sebesar 231.000. Ini lebih tinggi dari perkiraan pasar sebesar 212.000 dan tertinggi sejak akhir Agustus 2023.
Namun tidak berangsur lama, harga Bitcoin kembali turun ke kisaran USD60.200 sehari setelahnya. Hal ini menyusul laporan Universitas Michigan pada hari Jumat. Laporan yang menunjukkan sentimen konsumen Amerika Serikat (AS) merosot ke level terendah dalam enam bulan pada bulan Mei. Ini akibat kekhawatiran terhadap biaya rumah tangga.
Prediksi BTC Pekan Ini
Seiring pasar kripto bersiap menghadapi pekan penting, perhatian beralih kepada indikator ekonomi di tengah ketidakpastian pasar.
Menurut Survei Federal Reserve Bank of New York, yang terilis pada hari Senin 13 Mei 2024 menemukan bahwa orang Amerika memperkirakan inflasi sebesar 3,3% setahun dari sekarang dari 3% di bulan Maret. Sementara mereka memperkirakan inflasi tiga tahun dari sekarang sebesar 2,8%.
Minggu ini, pasar akan mendapatkan lebih banyak wawasan mengenai angka inflasi AS. Pada hari Selasa waktu setempat, Amerika Serikat akan merilis data Indeks Harga Produsen (PPI). Sementara sehari kemudian pada hari Rabu (15/5), mereka akan merilis Indeks Harga Konsumen (CPI).
“Jika data yang rilis sesuai atau lebih rendah dari perkiraan akan memicu optimisme yang potensi mendorong Bitcoin naik di atas USD65.000. Sementara jika data muncul di atas ekspektasi pasar berpotensi kembali akan membawa Bitcoin turun. Turun di bawah USD60.000 ke kisaran USD56.000-57.000,” papar Panji. ***
Simak breaking news dan berita pilihan Konteks langsung dari ponselmu. Konteks.co.id WhatsApp Channel
Baca berita pilihan konteks.co.id lainnya di:
"Google News"