KONTEKS.CO.ID – Tor-M2 jadi andalan terbaru militer Rusia dalam menghadapi persenjataan canggih AS dan sekutu Barat-nya.
Militer Rusia terus menggagalkan upaya Ukraina untuk menghancurkan infrastruktur sipil dan militer dengan serangan jarak jauh yang melibatkan drone dan rudal jelajah pasokan Barat.
Tingkat keberhasilan serangan rudal Ukraina yang sangat rendah ke wilayah Rusia merupakan bukti kualitas dan efisiensi pertahanan udara Rusia.
Salah satu sistem senjata yang terbukti sangat berguna dalam menembak jatuh apa pun yang rezim Kiev lancarkan terhadap pasukan Rusia adalah Tor-M2. Ini adalah sistem rudal permukaan-ke-udara jarak pendek yang dirancang oleh Izhevsk Electromechanical Plant Kupol, anak perusahaan pertahanan Almaz-Antey Rusia.
Rudal ini mampu menyerang dan menghancurkan hampir semua jenis target udara seperti pesawat tempur dan helikopter. Bahkan roket, rudal jelajah dan balistik, dan amunisi berpemandu presisi, serta drone pengintai dan serang.
Sistem pertahanan udara jarak pendek ini, yang masing-masing terlengkapi dengan 16 rudal permukaan-ke-udara. Unit biasanya Rusia kerahkan untuk melindungi formasi pasukan dan unit lapis baja dari serangan udara atau untuk mempertahankan berbagai instalasi penting.
Dalam wawancara baru-baru ini dengan media Rusia, salah satu komandan unit Tor-M2 mengatakan, mungkin target tersulit yang harus ia hadapi adalah rudal jelajah Storm Shadow dan SCALP yang Inggris dan Prancis berikan ke Ukraina. Serta pesawat pembom Su-24 yang menyerang sasaran sipil di Rusia.
Namun sang komandan mencatat bahwa meskipun rudal yang terbang rendah ini sulit tercegat, “sulit” bukan berarti “tidak mungkin”.
Bulan lalu, Kupol Pabrik Elektromekanis Izhevsk juga mengonfirmasi bahwa mereka sedang mengerjakan versi baru Tor-M2 yang tertingkatkan. Pengembangannya menggunakan semua pengalaman yang perusahaan kumpulkan selama konflik Ukraina.
Baca berita pilihan konteks.co.id lainnya di "Google News"