KONTEKS.CO.ID – Pemerintah Tokyo berencana meluncurkan aplikasi kencan dalam upaya meningkatkan angka kelahiran di Jepang.
Pemerintah Metropolitan Tokyo akan meluncurkan aplikasi kencannya sendiri pada awal musim panas ini. “Aplikasi adalah bagian dari upaya pemerintah untuk meningkatkan angka kelahiran nasional yang semakin berkurang,” kata seorang pejabat setempat, mengutip Japan Times, Jumat 14 Juni 2024.
Pengguna akan diminta untuk menyerahkan dokumentasi yang membuktikan bahwa mereka secara hukum masih lajang dan menandatangani surat yang menyatakan mereka bersedia untuk menikah.
Menyatakan penghasilan seseorang adalah hal biasa di aplikasi kencan Jepang. Namun Tokyo memerlukan slip sertifikat pajak untuk membuktikan gaji tahunan.
“Kami mengetahui bahwa 70% orang yang ingin menikah tidak secara aktif mengikuti acara atau aplikasi untuk mencari pasangan,” kata seorang pejabat pemerintah Tokyo yang bertanggung jawab atas aplikasi baru tersebut. “Kami ingin memberi mereka dorongan lembut untuk menemukannya.”
Bukan hal yang aneh bagi pemerintah kota untuk menyelenggarakan acara perjodohan di Jepang, di mana angka kelahiran turun ke titik terendah pada tahun 2023. Namun jarang ada pemerintah daerah yang mengembangkan sebuah aplikasi.
Wawancara akan terperlukan untuk mengonfirmasi identitas pengguna sebagai bagian dari proses pendaftaran aplikasi Tokyo. Aplikasi sudah teruji coba secara gratis sejak akhir tahun lalu.
Banyak pengguna media sosial menyatakan skeptis terhadap rencana tersebut. Salah satunya berkata, “Apakah ini sesuatu yang harus dilakukan pemerintah terhadap pajak kita?”
Yang lain menulis bahwa mereka tertarik, karena mereka akan merasa lebih aman.
Tahun lalu, Jepang mencatat dua kali lebih banyak kematian bayi baru lahir.
Angka kelahiran turun selama delapan tahun berturut-turut menjadi 758.631, turun sebesar 5,1%, menurut data awal pemerintah. Jumlah kematian sendiri mencapai 1.590.503.
Negara ini menghadapi kekurangan tenaga kerja yang semakin meningkat, dan Perdana Menteri Fumio Kishida telah menjanjikan kebijakan-kebijakan termasuk bantuan keuangan untuk keluarga, akses penitipan anak yang lebih mudah, dan lebih banyak cuti sebagai orang tua. ***
Simak breaking news dan berita pilihan Konteks langsung dari ponselmu. Konteks.co.id WhatsApp Channel
Baca berita pilihan konteks.co.id lainnya di:
"Google News"