KONTEKS.CO.ID – Server data INAFIS (Indonesia Automatic Fingerprint Identification System) dibobol hackers atau peretas jahat.
Kabar server data INAFIS dibobol peretas jahat jadi pukulan telak bagi pemangku kepentingan terkait. Baik itu, BSSN, Cyber Crime Polri, dan Kementerian Kominfo.
Sebab, peretasan Pusat Data Nasional Sementara selama berhari-hari belum juga tuntas, kini muncul masalah terbaru. Data milik INAFIS terduga berhasil peretas susupi untuk kemudian mereka jual murah.
Kabar peretasan INAFIS tersampaikan oleh akun centang biru X atau Twitter, @FalconFeedsio.
Dalam posting-annya, pemilik akun @FalconFeedsio menyematkan sebuah tangkapan layar akun berstatus “GOD” pada situs BreachForums, yakni MoonzHaxor.
BreachForums adalah platform tempat para black hackers berkumpul. Situs ini beberapa kali FBI ambil-alih, tapi tak lama kemudian bisa muncul kembali.
“Pelanggaran Sistem Identifikasi Sidik Jari Otomatis Indonesia (INAFIS). Tanggal: 22 Juni 2024. Dibocorkan oleh: MoonzHaxor di BreachForums,” tulis @FalconFeedsio di X, terlihat Selasa 25 Juni 2024.
Tersebutkan bahwa MoonzHaxor mengunggah mengunggah pelanggaran data signifikan yang melibatkan Sistem Identifikasi Sidik Jari Otomatis Indonesia (INAFIS).
Data teretas adalah data-data yang sangat penting. Mulai dari sidik jari hingga alamat email.
“Pelanggaran ini mencakup data sensitif seperti gambar sidik jari, email, dan aplikasi SpringBoot dengan properti konfigurasi,” tulisnya lagi.
Data yang peretas dapat terjual dengan harga murah. “Postingan juga menyoroti tawaran untuk menjual data yang tersusupi ini seharga USD1.000 (Rp16,4 juta),” sebutnya.
Sebelumnya, Konteks mengabarkan adanya dugaan data BAIS bocor karena ulah hackers atau peretas. Dugaan ini muncul setelah akun X yang sama mencuitnya di Twitter.
Pada unggahannya, akun @FalconFeedsio menyematkan sebuah tangkapan layar akun MoonzHaxor pada situs BreachForums. ***
Baca berita pilihan konteks.co.id lainnya di "Google News"