KONTEKS.CO.ID – Proyek Bukit Algoritma. Silicon Valley Indonesia terancam gagal menyusul rencananya pembubaran PT Amarta Karya (Persero) oleh Kementerian BUMN.
PT Amarta Karya (Persero) menjadi salah satu dari 6 BUMN yang terancam gulung tikar. Padahal mereka adalah kontraktor pengembang proyek Bukit Algoritma gagasan Budiman Sudjatmiko.
Proyek Bukit Algoritma mengambil lokasi di Sukabumi, Jawa Barat dengan memanfaatkan lahan seluas 888 hektare di daerah Kecamatan Cikidang dan Cibadak.
Dalam proyek ini, Budiman Sudjatmiko tercatat sebagai Ketua Pelaksana Kiniku Bintang Raya KSO yang bertanggung jawab atas proyek ini.
Idenya adalah Bukit Algoritma sebagai pusat pengembangan industri dan teknologi 4.0, sekaligus SDM-nya. Dengan harapan, tempat ini sebagai ikon baru bagi Merah Putih dalam pembangunan teknologi informasi, mirip dengan Silicon Valley di Amerika Serikat
Selama ini pembangunannya memang tersendat. Peletakan batu pertama berlangsung pada Juni 2021, tapi sampai saat ini perkembangannya minim. Proyek ini juga sempat mangkrak beberapa bulan.
Keadaan ini menciptakan ketakutan tersendiri atas keberlangsung proyek tersebut. Kalau Amarta Karya pemerintah tutup, tak diketahui kontraktor mana yang bakal mewujudkan proyek ambisius itu.
Kementerian BUMN dan pemerintah belum memberikan penjelasaan resmi sehubungan keberlangsungan proyek Bukit Algoritma. Apakah proyek berlanjut, tertunda atau pemerintah tutup.
Kementerian BUMN telah memasukan PT Amarta Karya (Persero) sebagai salah satu dari 6 aset perusahaan pelat merah yang akan ditutup.
Hal itu Direktur Utama PT Danareksa (Persero) Yadi Jaya Ruchandi sampaikan saat menggelar rapat dengan Komisi VI DPR, awal pekan ini. “Ada 14 BUMN yang kondisinya sakit, 6 di antaranya terancam bubar,” ungkapnya.
BUMN yang kemungkinan akan bubar adalah PT Indah Karya (Persero), PT Dok Dan Perkapalan Surabaya (Persero), PT Amarta Karya (Persero). Kemudian, PT Barata Indonesia (Persero), PT Varuna Tirta Prakasya (Persero), dan PT Semen Kupang. ***
Baca berita pilihan konteks.co.id lainnya di "Google News"