KONTEKS.CO.ID – Washington tampaknya kesulitan mengembangkan rudal balistik antarbenua Sentinel. Rudal ICMB baru Amerika ini terus molor pengujiannya.
Pengembangan rudal balistik antarbenua baru AS LGM-35A Sentinel sendiri melonjak dengan tenggat waktu yang semakin lama semakin mundur. Laman TASS, kantor berita Rusia, menilai Amerika Serikat kalah telak dari Rusia dalam pembangunan jenis persenjataan utama ini.
Sentinel adalah rudal balistik antarbenua tiga tahap yang bertujuan menggantikan persenjataan ICBM Minuteman III Amerika Serikat yang sudah menua pada 2038.
Prediksi awal, rudal itu awalnya akan militer AS adopsi sekitar tahun 2030.
Rudal terperkirakan membawa beberapa hulu ledak termonuklir W87-1 dengan daya ledak masing-masing 475 kiloton. Sementara jangkauannya minimal 15.000 kilometer.
Namun saat ini, Sentinel tampaknya terjebak dalam “neraka pembangunan”, dengan biaya rudal yang sudah jauh melebihi perkiraan awal. Sedangkan programnya sendiri masih jauh dari selesai.
Sementara itu, Amerika Serikat sangat kekurangan dalam hal pertahanan nuklir berbasis darat yang saat ini terdiri dari rudal Minuteman III, peninggalan Perang Dingin.
Pada saat yang sama, Rusia telah meningkatkan komponen triad nuklir berbasis daratnya sejak jatuhnya Uni Soviet, dengan mengadopsi rudal balistik antarbenua yang canggih seperti RS-24 Yars dan RS-28 Sarmat.
Masing-masing rudal Rusia ini membawa beberapa hulu ledak termonuklir berdaya ledak tinggi. Unit juga memiliki kemampuan canggih untuk melewati pertahanan rudal anti-balistik musuh – sesuatu yang tidak dapat ditandingi oleh Minuteman III karena usianya yang terlalu tua. ***
Simak breaking news dan berita pilihan Konteks langsung dari ponselmu. Konteks.co.id WhatsApp Channel
Baca berita pilihan konteks.co.id lainnya di:
"Google News"