KONTEKS.CO.ID – Kapsul Boeing Starliner bermasalah membuat nasib astronot atau kru yang menumpang di dalamnya “terombang-ambing” di Stasiun ISS.
Seperti yang sering dikatakan para astronot dan teknisi, luar angkasa itu sulit. Namun, hal itu tidak pernah menghentikan para pemikir cemerlang untuk bermimpi besar.
Sebuah perusahaan yang berbasis di Seattle telah menghidupkan kembali rencana NASA untuk pesawat luar angkasa. Rencana yang mereka tinggalkan pada 2001 karena kesulitan teknis.
Radian Aerospace ingin mengganti peluncuran roket vertikal dengan pesawat yang meluncur ke luar angkasa dari kereta luncur bertenaga roket. Namun, penemuan kembali seperti itu tidak akan mudah.
Sementara itu, nasib Starliner Boeing di bawah Program Kru Komersial NASA — yang pada akhirnya menentukan apakah itu akan menjadi pesawat ruang angkasa yang suatu hari nanti dapat mengangkut astronot ke orbit rendah Bumi — masih belum jelas.
Pesawat ruang angkasa itu berhasil meluncur dan mengantarkan astronot NASA Butch Wilmore dan Suni Williams ke Stasiun Luar Angkasa Internasional pada bulan Juni 2024.
Namun, apa yang tampak seperti perjalanan delapan hari berubah menjadi pertanyaan selama berbulan-bulan seputar kemampuan Starliner untuk mengembalikan kru dengan selamat ke Bumi.
Kini, masalah pendorong telah menyebabkan NASA dan Boeing mengirim Starliner kembali ke Bumi. Tapi tanpa kedua astronot untuk menyelesaikan misi sebelum kembali ke Bumi.
Kapsul Boeing Starliner Melawan Gravitasi
Setelah hampir tiga bulan, pesawat ruang angkasa Starliner kembali ke Bumi tanpa kedua pilot uji setelah lepas landas dari stasiun ruang angkasa pada Jumat malam dan terjun payung ke gurun New Mexico pada Sabtu dini hari.
Starliner adalah kapsul buatan AS pertama yang terjun payung ke pendaratan darat, alih-alih jatuh ke laut.
Wilmore dan Williams menyaksikan pesawat ruang angkasa mereka berangkat dan akan tetap berada di laboratorium yang mengorbit hingga tahun 2025.
“Ada sebagian dari diri kita, kita semua, yang berharap semuanya berjalan sesuai rencana. Kami telah merencanakan untuk mendaratkan misi dengan Butch dan Suni di dalamnya,” kata Steve Stich, manajer Program Kru Komersial NASA, melansir CNN, Minggu 8 September 2024.
Kini setelah Starliner kembali ke Bumi, teknisi Boeing akan mempelajari pesawat ruang angkasa tersebut. Mereka akan menentukan pekerjaan apa yang perlu terlakukan untuk menyelesaikan masalah yang muncul selama penerbangan awal ke luar angkasa.
Masih harus dilihat bagaimana dan kapan Starliner akan tersertifikasi untuk membawa astronot secara teratur ke luar angkasa. ***
Simak breaking news dan berita pilihan Konteks langsung dari ponselmu. Konteks.co.id WhatsApp Channel
Baca berita pilihan konteks.co.id lainnya di:
"Google News"