KONTEKS.CO.ID – Penolakan Pemerintah Indonesia terhadap rencana investasi Apple senilai USD100 juta di Bandung berbuah manis.
Apple secara tak terduga menyodorkan tambahan investasi menjadi USD1 miliar (setara Rp15,9 triliun) kepada Indonesia.
Langkah ini 10 kali lipat dari upaya raksasa teknologi AS itu sebelumnya untuk mengakhiri larangan penjualan iPhone 16 di Indonesia.
“Indonesia berharap mendapatkan komitmen investasi USD1 miliar dari perusahaan teknologi Apple Inc. dalam sepekan,” ungkap Menteri Investasi dan Hilirisasi/Kepala BKPM, Rosan Roeslani, melansir Reuters, Rabu 4 Desember 2024.
Tawaran datang setelah Kementerian Perindustrian melarang penjualan iPhone 16 lantaran gagal memenuhi aturan konten lokal atau TKDN.
Rencana Investasi Apple demi TKDN
Indonesia melarang penjualan telepon pintar terbaru Apple karena mengharuskan barang yang terjual di dalam negeri terdiri dari setidaknya 40% komponen buatan lokal. Ini yang menurut Pemerintahan Jakarta tak Apple patuhi.
“Indonesia berencana untuk meningkatkan persyaratan ini,” kata seorang wakil menteri pada hari Selasa.
Rosan Roeslani mengatakan kepada DPR bahwa Indonesia berharap lebih banyak pada investasi jika Apple memutuskan menjadikan negara ini bagian dari rantai pasokannya.
Menurut Reuters, Apple tidak segera memberikan tanggapan atas permintaan komentar. “Siapa pun yang diuntungkan dari penjualan harus berinvestasi di sini, menciptakan lapangan kerja di sini. Yang penting adalah bagaimana rantai nilai global bergerak di sini. Karena begitu rantai nilai global bergerak, pemasok akan mengikutinya,” kata Rosan, seraya menambahkan komitmen investasi tersebut adalah bagian dari tahap pertama.
Apple sebelumnya telah mengajukan proposal investasi sebesar USD100 juta (setara Rp1,6 triliun) untuk membangun pabrik aksesori dan komponen di Indonesia. Tawaran ini guna mencabut larangan penjualan iPhone 16 series di sini. Namun pemerintah menolaknya dengan alasan tidak memenuhi prinsip keadilan dan kewajaran.
Apple tidak memiliki fasilitas manufaktur di Indonesia, negara dengan penduduk sekitar 280 juta jiwa. Tetapi sejak 2018 telah mendirikan akademi pengembang aplikasi.
Indonesia menganggap strategi tersebut sebagai upaya untuk memenuhi persyaratan konten lokal untuk penjualan model iPhone lama.
Apple biasanya meningkatkan komposisi lokal melalui kemitraan lokal atau dengan mendapatkan komponen dari dalam negeri. ***
Baca berita pilihan konteks.co.id lainnya di "Google News"