KONTEKS.CO.ID – Twitter telah menonaktifkan akun Donald Trump, mantan Presiden AS, yang dikenal kontroversial. Cuitannya saat kekalahan Pilpres AS memancing kerusuhan di Amerika Serikat.
Twitter terpaksa menangguhkan akun Donald Trump. Dan setelah dua tahun dimatikan, Elon Musk, memutuskan memulihkan akun Trump.
Giz China melaporkan, Elon Musk sebelumnya bertanya kepada pengikutnya di Twitter, apakah dia harus mengaktifkan kembali akun Donald Trump atau tidak. Survei dimenangkan warganet pro Trump.
Donald Trump Tak Ingin Kembali
Setelah akunnya dinonaktifkan, Trump berpindah ke platform buatannya sendiri, Truth Social. Dari sana dia menebar pandangannya tentang kebenaran.
Meskipun dia telah mendorong pengikutnya untuk memilih, dia menyatakan tidak ingin kembali ke Twitter. Tentu saja, tidak menutup kemungkinan Trump akan tetap menggunakan layanan pesan singkat pada kampanye pemilu mendatang untuk mendapatkan jangkauan massa yang lebih luas.
Dalam kasus ini Musk menjilat ludahnya sendiri. Tiga pekan lalu, dia menekankan bahwa akun yang diblokir tidak boleh dipulihkan begitu saja. Sebaliknya, tim harus dibentuk untuk menangani kasus-kasus yang relevan dan kemudian membuat keputusan.
Jelas dengan survei yang dibuat hingga memutuskan mengembalikan akun Donald Trump, Musk telah melanggar prinsip yang diajukannya sendiri.
Pelepasan akun Donald Trump dapat mengubah situasi jejaring sosial. Sementara banyak pengiklan telah keluar, perusahaan lain sekarang cenderung mempertimbangkan apakah mereka masih ingin menempatkan iklan di platform.
Selain itu, lebih banyak pengguna cenderung bermigrasi ke alternatif Twitter seperti Mastodon. ***
Simak breaking news dan berita pilihan Konteks langsung dari ponselmu. Konteks.co.id WhatsApp Channel
Baca berita pilihan konteks.co.id lainnya di:
"Google News"