KONTEKS.CO.ID – China berencana membangun pembangkit listrik tenaga surya di luar angkasa pada 2028 sebagai bagian dari rencana besar negara itu.
Energi hasil proyek pembangkit listrik tenaga surya futuristik itu akan dikirim ke Bumi. Tenaga listriknya juga akan digunakan untuk menggerakkan satelit di orbit.
China berencana menguji bagian-bagian penting yang diperlukan untuk mewujudkan pembangkit listrik tenaga surya di stasiun luar angkasa Tiangong baru mereka, kata seorang pejabat senior kepada media pemerintah.
“Fitur lengan robot di luar yang akan digunakan untuk mencoba perakitan on-orbit potongan untuk sistem uji tenaga surya penuh,” kata Kepala Desainer Yang Hong seperti dikutip oleh CGTN, Senin, 28 November 2022.
Setelah itu, pembangkit listrik akan mencapai orbit yang lebih tinggi dan memperluas susunan antena dan baterainya. Lalu satelit yang menyertainya akan diluncurkan,.
Ide ambisius ini akan menghasilkan energi Matahari dengan cara yang sama seperti yang dilakukan di Bumi, yakni menggunakan sinar matahari. China berharap rencana itu akan membantunya mencapai tujuan menjadi netral karbon pada tahun 2060.
Tahun 2028 adalah tahun di mana China ingin menguji pembangkit listrik luar angkasa skala kecilnya.
Tapi pembangkitnya hanya akan mampu menghasilkan 10 kilowatt listrik. Atau hampir cukup untuk memberi daya pada beberapa rumah.
Pada tahun 2035, pembangkit listrik tenaga surya di luar angkasa yang diperluas akan mampu mendistribusikan lebih banyak energi. ***
Baca berita pilihan konteks.co.id lainnya di "Google News"