KONTEKS.CO.ID – Twitter tahun ini mengalami gonjang-ganjing saat akan dan telah diambil-alih oleh Elon Musk. Namun itu tak mengurangi pertumbuhannya.
Twitter tercatat sebagai situs media sosial terpopuler ketujuh di dunia dan banyak digunakan oleh kaum pria. Selain itu, basis penggunanya terus berkembang selama beberapa tahun terakhir dan tidak menunjukkan indikasi melambat.
Menurut sebuah penelitian baru oleh WhizCase, Giz China menulis, ada sekitar 14 juta akun Twitter telah ditangguhkan selama 10 tahun terakhir.
Rincian akun yang ditangguhkan, antara tahun 2012 dan 2021 ada 13,7 juta akun ditangguhkan secara permanen atau sementara, 21 juta dipertimbangkan untuk ditangguhkan, dan 24,8 juta tweet dihapus.
Tingkat kepatuhan Twitter dari tahun 2012-2021 sekitar 51%. Khusus tahun 2021, turun menjadi 27% di periode yang sama ada 9 juta permintaan penghapusan konten.
“Jumlah akun yang ditangguhkan meningkat drastis pada 2018 menjadi satu setengah juta dari 6.700 pada 2017. Tahun terberat adalah 2019, yakni 7,8 juta akun ditangguhkan,” tulis laporan tersebut.
Alasan utama Twitter menangguhkan akun pada tahun 2021 adalah eksploitasi seksual anak, peniruan identitas, dan media sensitif. ***
Baca berita pilihan konteks.co.id lainnya di "Google News"