KONTEKS.CO.ID – Aset kripto Kamis pagi tadi, 15 September 2022, bergerak menguat dibandingkan perdagangan Rabu kemarin. Aset kripto semisal Ethereum (ETH) dan Dogecoin (DOGE) sukses mencatat rebound ke zona hijau dengan kenaikan tipis.
Trader Tokocrypto, Afid Sugiono mengungkapkan, bintang utama perdagangan hari ini adalah Ethereum di mana penantian The Merge ini sudah ditunggu-tunggu. Data terakhir menunjukkan Ethereum merayap naik 5,4% menuju USD1.648 per keping dari perdagangan Rabu kemarin.
“Investor aset kripto yang mengantisipasi The Merge kemungkinan besar terjadi pada hari ini pukul 01.26 WIB, volatilitas pasti terjadi,” kata Afid dalam keterangannya Kamis, 15 September 2022.
Sambutan hingga saat ini masih positif. Tetapi semua investor kemungkinan memantau The Merge dan mengevaluasi tingkat keberhasilannya.
“Tapi akan lebih bijak untuk investor agar tidak FOMO (Fear Of Missing Out/takut ketinggalan) melakukan akumulasi secara besar-besaran. Mereka wajib menunggu bagaimana transisi Ethereum dari proof-of-stake dan bagaimana tren ke depannya sebelum berinvestasi lagi,” katanya mengingatkan.
Ada kemungkinan besar pergerakan bullish ETH tertahan resistance pada level USD1.722. “Penolakan pada level tersebut berhasil membalikkan arah pergerakan harga menjadi turun. Support terdekat berada pada level USD1.512 apabila harga ETH kembali turun,” papar Afid.
Di sisi lain, gerak Bitcoin, masih bisa bergerak menuju level resistance USD 20.701. Di samping, level support terkuat ada di level USD19.005 yang merupakan tahanan solid untuk menahan laju penurunan Bitcoin apabila kembali menukik turun. Major support Bitcoin masih berada pada level USD17.622.
Selain ETH, sambung dia, aset kripto yang juga berpotensi reli adalah Cardano (ADA) dan Solana (SOL). Keduanya menampilkan performa terbaiknya.
Penyebab dari kenaikan Cardano sendiri sedang mengantisipasi Vasil Hardfork. Lalu positifnya SOL lantaran komunitas Helium mengincar penggabungan operasinya ke jaringan Solana.
Secara umum dari sisi makroekonomi, papar dia, investor saat ini sedang menunggu beberapa data penting yang dirilis bank sentral. Misalnya, data pengangguran dan juga keputusan suku bunga AS.
Karena itu, pergerakan pada perdagangan beberapa waktu ke depan kemungkinan tidak menampilkan volatilitas yang tinggi baik dari sisi kenaikan.
Umumnya para nvestor percaya The Fed akan terus bergerak agresif untuk meredam inflasi. Prediksinya, ada kenaikan 75 bps pada pertemuan The Fed pekan depan.
Dilemanya, inflasi diinginkan untuk kembali ke 2% dari sekitar 8%. Dengan demikian, akan banyak memukul pertumbuhan ekonomi yang sedang berlangsung. ***
Baca berita pilihan konteks.co.id lainnya di "Google News"