KONTEKS.CO.ID – Pendarahan otak atau pendarahan intrakranial adalah keadaan darurat medis yang membutuhkan perawatan segera. Hal inilah yang dialami selebritas ternama Tanah Air, Indra Bekti.
Tengkorak mengelilingi otak, dan darah yang bocor dari perdarahan dapat menyebabkan kompresi dan kerusakan pada jaringan otak. Jika pembuluh darah di otak bocor atau pecah dan menyebabkan pendarahan, terjadi stroke hemoragik.
Kompresi akibat pendarahan yang berlebihan bisa sangat parah sehingga darah yang kaya oksigen tidak dapat mengalir ke jaringan otak. Kekurangan oksigen di otak dapat menyebabkan pembengkakan, atau edema serebral.
Melansir Medical News Today, darah yang terkumpul dari perdarahan juga dapat terkumpul menjadi massa yang dikenal sebagai hematoma. Tekanan ekstra ini dapat mencegah oksigen mencapai sel-sel otak, yang dapat mengakibatkan kematiannya.
Artikel ini memberi Anda pengetahuan lebih lanjut tentang pendarahan otak, penyebabnya, dan cara mengenali kapan terjadi.
Penyebab
Usia adalah faktor risiko utama untuk pendarahan otak. Beberapa faktor dapat menyebabkan pendarahan otak. Faktor-faktor ini meliputi:
– Trauma kepala atau cedera
– Aneurisma serebral, atau tonjolan yang melemah di arteri otak
– Tekanan darah yang sangat tinggi
– Anomali pembuluh darah
– Kelainan darah atau perdarahan
– Penyakit hati
– Tumor otak
– Konsumsi obat-obatan terlarang
Usia
Efek dari pendarahan otak bervariasi dalam kelompok umur yang berbeda. Pendarahan otak paling mungkin terjadi pada orang dewasa yang lebih tua.
Sebagian besar perdarahan intraserebral yang tiba-tiba terjadi pada anak disebabkan oleh kelainan pada pembuluh darah. Penyebab lain yang mungkin termasuk penyakit darah, tumor otak, septikemia, atau penggunaan alkohol atau obat-obatan terlarang.
Pada bayi, pendarahan otak dapat terjadi karena cedera lahir atau trauma benda tumpul pada perut wanita saat hamil.
Gejala dan beberapa pilihan pengobatan sangat mirip pada orang dewasa dan anak-anak. Perawatan pada anak-anak tergantung pada lokasi perdarahan serta tingkat keparahan kasusnya.
Stroke adalah penyebab utama kematian kelima di Amerika Serikat, menurut Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC).
Perdarahan lebih sering terjadi pada orang dewasa yang lebih tua, tetapi juga dapat terjadi pada anak-anak. Menurut National Stroke Association, stroke terjadi pada sekitar 1 dari 4.000 kelahiran hidup. Mereka sedikit lebih umum pada anak di bawah usia 2 tahun.
Anak-anak biasanya pulih dari pendarahan otak dengan hasil yang lebih baik daripada orang dewasa karena otak anak masih berkembang.
Gejala
Pendarahan otak dapat menyebabkan berbagai gejala yang berbeda. Gejala-gejala ini mungkin termasuk kesemutan tiba-tiba, kelemahan, mati rasa, atau kelumpuhan pada wajah, lengan, atau kaki. Ini kemungkinan besar terjadi pada satu sisi tubuh saja.
Gejala lain termasuk:
– Tiba-tiba, sakit kepala parah
– Kesulitan menelan
– Masalah dengan penglihatan
– Kehilangan keseimbangan atau koordinasi
– Kebingungan atau kesulitan memahami
– Kesulitan berbicara atau bicara cadel
– Stupor, letargi, atau tidak sadarkan diri
– Kejang
Sangat penting untuk mengenali gejala-gejala ini dengan cepat agar pengobatan dapat dimulai sesegera mungkin. ***
Simak breaking news dan berita pilihan Konteks langsung dari ponselmu. Konteks.co.id WhatsApp Channel
Baca berita pilihan konteks.co.id lainnya di:
"Google News"