KONTEKS.CO.ID – Gunung Marapi erupsi atau meletus, Sabtu pagi, 7 Januari 2023. Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) hingga kini terus memantau gunung api dalam status Level II ini.
Gunung api ini secara administratif terletak ke dalam wilayah Kabupaten Agam dan Kabupaten Tanah Datar, Sumatera Barat. Untuk pengamatannya dilakukan secara visual dan instrumental dari Pos Pengamatan Gunungapi (PGA) di Jalan Prf. Hazairin no 168 KotaBukittinggi, Provinsi Sumatera Barat.
PVMBG mencatat aktivitas vulkanik Gunung Marapi berfluktuasi sejak Januari 2022. Kemudian tingkat aktivitasnya masuk Level II (WASPADA) sejak 3 Agustus 2011.
Terkait erupsi Gunung Marapi tadi pagi, Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi memberikan perkembangan terakhir aktivitasnya hingga 7 Januari 2023, pukul 08.00 WIB:
1. Terjadi erupsi eksplosif pada 7 Januari 2023 pukul 06.11 WIB dengan tinggi kolom abu 300 meter di atas puncak. Ancaman bahaya untuk saat ini berupa erupsi abu disertai lontaran material/pasir yang berpotensi melanda wilayah dengan radius 3 km dari pusat erupsi Kawah Verbeek.
2. Erupsi ini diawali oleh peningkatan Gempa Vulkanik Dalam pada 25 Desember 2022 yang terekam sebanyak 13 kali dan terjadinya inflasi pada data tiltmeter stasiun puncak.
3. Data kegempaan sejak tanggal 26 Desember 2022 hingga 6 Januari 2023 terekam 11 kali Gempa Hembusan, 9 kali Gempa Tornillo, 3 kali Gempa Vulkanik Dangkal, 10 kali Gempa Vulkanik Dalam, dan 30 kali Gempa Tektonik Lokal.
“Berdasarkan hasil pengamatan, analisis data visual maupun instrumental hingga tanggal 7 Januari 2023 pukul 08.00 WIB, maka tingkat aktivitas G. Marapi masih tetap pada Level II (Waspada),” tulis PVMBG.
40 Pendaki
Sementara itu, Ardi Andono, Kepala BKSDA Sumatera Barat, mengatakan, saat erupsi masih ada 40 orang pendaki tengah melakukan kegiaran pendakian di Marapi. “Berdasarkan keterangan dari pos jaga kita, ada 40-an pendaki yang naik ke Gunung Marapi dalam dua hari terakhir,” ungkapnya.
Pendaki ini naik ke Gunung Marapi dalam dua rombongan. Rombongan pertama 20 orang pada Kamis dan 20 orang pada hari Jumat
Hingga berita ini diturunkan belum ada laporan kondisi yang mendaki tersebut. Namun Ardi berharap mereka selamat dan tidak berada dekat kawah Gunung Marapi.
“Letusan pagi ini hanya di puncak. Pendaki umumnya nge-camp di tebing batu bawah,” harapnya.
Simak breaking news dan berita pilihan Konteks langsung dari ponselmu. Konteks.co.id WhatsApp Channel
Baca berita pilihan konteks.co.id lainnya di:
"Google News"