KONTEKS.CO.ID – JD.ID bangkrut masih banyak dikepoin warganet. Selain informasi cuci gudang atau diskon, warganet juga mencari tahu seputar nasib para karyawannya.
Hingga berita ini diturunkan, belum ada informasi lanjutan seputar karyawan dari anak usaha JD.com pasca JD.ID bangkrut.
Ketika KONTEKS.CO.ID menanyakan hal ini kepada manajemen JD.ID, mereka tak memberikan jawaban. Manajemen hanya kembali menyampaikan informasi seputar berhenti beroperasinya platform JD.ID.
“Dengan berat hati, kami memberitahukan bahwa JD.ID akan menghentikan semua layanan pada 31 Maret 2023,” kata Setya Yudha Indraswara, Head of Corporate Communications & Public Affairs JD.ID/PR Strategist, kepada KONTEKS.CO.ID, dikutip Kamis, 2 Februari 2023.
Lebih lanjut dia menjelaskan, ini adalah keputusan strategis dari JD.COM untuk berkembang di pasar internasional. Mereka akan fokus pada pembangunan jaringan rantai pasok lintas-negara, dengan logistik dan pergudangan sebagai intinya.
JD.ID, ujar dia, menyampaikan penghargaan setinggi-tingginya kepada seluruh pelanggan, penjual, mitra, dan karyawan atas dukungan yang telah diberikan dalam perjalanan perusahaan selama ini.
“Kami berharap dapat kembali melayani Anda di masa depan. Terima kasih,” pungkas Setya.
Penjelasan tersebut belum menyinggung bagaimana nasib para karyawannya. Sebelumnya, JD.ID juga pernah mem-PHK ratusan karyawannya di akhir 2022.
JD.ID diketahui sudah berstatus startup unicorn dengan valuasi menembus angka Rp14,1 triliun di 2019.
Valuasi itu membuat JD.id sejajar dengan daftar startup unicorn Indonesia. Sampai titik ini ada Gojek, Tokopedia, Traveloka, Bukalapak, serta Ovo.
Mengambil nama JD, semua orang pasti mengenalnya sebagai e-commerce raksasa China, sehingga menganggap JD.ID juga bukan berasal dari Indonesia.
Faktanya, startup JD.ID pertama kali beroperasi di Tanah Air pada November 2015. Perusahaan digagas oleh JD.com dan Provident Capital.
JD.com sendiri merupakan salah satu perusahaan e-commerce terbesar di China yang melego barang-barang yang dikirim dari gudang mereka sendiri.
JD.com didirikan oleh Richard Liu pada Juni 1998. Sementara Provident Capital adalah perusahaan investasi yang didirikan oleh Winato Kartono dan Hardi Wijaya Liong. ***
Baca berita pilihan konteks.co.id lainnya di "Google News"