KONTEKS.CO.ID – Bagi orang biasa, tarantula cukup menakutkan dengan kaki besar, mata besar, taring, dan bulu. Nah, sekarang mereka bahkan lebih menakutkan.
Spesies baru tarantula telah ditemukan dengan tonjolan besar seperti tanduk di punggungnya. Tarantula ini ditemukan di Angola, Afrika, oleh para ilmuwan yang bekerja di The National Geographic Okavango Wilderness Project.
Spesies baru yang aneh itu bernama Ceratogyrus attonitifer – dengan kata terakhir yang berarti takjub atau terpesona.
Artikel jurnal African Invertebrates menyatakan, nama mengacu pada keheranan yang dirasakan oleh para penulis atas penemuan spesies yang luar biasa ini.
Dalam artikel jurnal, ilmuwan John M Midgley dan Ian Engelbrecht menulis, spesies baru Ceratogyrus luar biasa. “Tidak ada laba-laba lain di dunia yang memiliki tonjolan foveal yang serupa,” ujarnya dikutip Science News, Sabtu, 24 September 2022.
Tonjolan C attonitifer lunak dan panjangnya unik, tetapi tujuannya tetap menjadi misteri. “Fungsi tonjolan foveal, atau ‘tanduk’, di Ceratogyrus tidak pasti,” tulis mereka.
Tarantula baru tampak berwarna cokelat keemasan dengan perut berbintik-bintik keemasan. Meskipun penampilan mereka mungkin menakutkan bagi sebagian orang, ada kabar baik; racunnya tidak dianggap berbahaya.
“Tapi gigitan dapat mengakibatkan infeksi yang bisa berakibat fatal karena akses medis yang buruk,” tulis para ilmuwan.
Mereka dikenal sebagai “Chandachuly” dalam bahasa Luchazi lokal. Mereka hidup di liang terbuka di tanah berpasir dekat hutan, dan dilaporkan tarantula ini memangsa serangga.
Namun masih banyak yang harus dipelajari tentang tarantula ini.
Para ilmuwan menulis bahwa Angola tengah dan timur sangat kekurangan sampel untuk laba-laba theraphosid, dengan setiap spesies yang dikumpulkan selama survei baik yang berpotensi baru bagi sains atau mewakili perluasan jangkauan yang signifikan untuk genus tersebut.
“Eksplorasi keanekaragaman hayati di Angola masih menawarkan banyak penemuan ilmiah baru yang potensial, terutama di provinsi-provinsi timur,” simpul peneliti. ***
Simak breaking news dan berita pilihan Konteks langsung dari ponselmu. Konteks.co.id WhatsApp Channel
Baca berita pilihan konteks.co.id lainnya di:
"Google News"