KONTEKS.CO.ID – INKA tengah ramai dibicarakan warganet di lini masa Twitter. Kata INKA trending topic dengan 14.900 penyebutan. Pertanyaannya, apa itu INKA?
INKA adalah PT Industri Kereta Api atau PT INKA (Persero), sebuah badan usaha milik negara (BUMN) manufaktur kereta api terintegrasi pertama di Asia Tenggara.
Trending topic INKA tak lepas dari pro-kontra rencana pembelian kereta rel listrik (KRL) bekas dari Jepang oleh PT Kereta Api Indonesia (KAI). Namun izin impor belum mendapatkan lampu hijau dari Kementerian Perindustrian atau Kemenperin.
Menteri BUMN, Erick Thohir, sudah merestui pembelian 10 trainset KRL bekas Jepang. Begitu juga dengan Kemenhub, tapi Kemenperin tetap pada pendapatnya industri dalam negeri harus diutamakan.
VP Corporate Secretary KCI Anne Purba, mengungkapkan, 10 trainset itu akan uzur di tahun 2023. Sebab masa pakainya sudah berakhir.
Rinciannya, di Jepang KRL sudah digunakan selama 30 tahun. Sedangkan di Indonesia sudah dioperasikan sepanjang 15 tahun. Bahkan di 2024, jumlah trainset usang akan bertambah 19 rangkaian kereta.
PT INKA (Persero)
Kembali ke PT INKA, merujuk website resminya, manajeman menyatakan fokus perusahaan adalah menghasilkan produk dan jasa yang berkualitas tinggi bagi pelanggan.
“Kami menyediakan berbagai macam produk untuk memenuhi kebutuhan pelanggan serta aftersales untuk memastikan bahwa pelanggan menerima produki dengan kualitas terbaik. Produk kami telah diekspor ke berbagai negara, seperti Bangladesh, Filipina, Malaysia, Thailand, Singapura, dan Australia,” tulis manajemen PT INKA.
Kantor pusat PT INKA (Persero) berada di kawasan Jalan Yos Sudarso, Madiun, Jawa Timur. Keberadaan kantor pusat dan sekaligus pabrik kereta api yang dulu merupakan Balai Yasa Perusahaan Jawatan Kereta Api (PJKA) di atas lahan seluas 22,5 hektar itu menjadi saksi sejarah perjalanan panjang PT INKA (Persero) yang merupakan BUMN manufaktur sarana perkereta-apian pertama dan terbesar di kawasan Asia Tenggara.
Selain di Madiun, untuk mendekatkan diri dengan para pemangku jabatan (stakeholders) dan pengambil kebijakan, langkah perseroan pun ditopang oleh Kantor Perwakilan yang berada di Jakarta. Agar selalu dekat dengan pelanggan utama yang sekaligus “saudara tuanya”, yakni PJKA atau PT KAI didukung pula oleh kantor Perwakilan di Bandung, Jawa Barat.
Secara formal, PT INKA (Persero) berdiri pada tanggal 18 Mei 1981. Selanjutnya dilakukan penyerahan operasional pabrik kereta api oleh pihak PJKA kepada manajemen PT INKA (Persero) pada tanggal 29 Agustus 1981. Tanggal inilah yang kemudian dicatat sebagai Hari Kelahiran PT INKA (Persero).
Ketika berdiri, PT INKA (Persero) berada dalam pembinaan teknis Departemen Perhubungan. Tahun 1983, pembinanya dilakukan oleh Dewan Pembina Industri Strategis (DPIS). Tahun 1989, di bawah Badan Pengelola Industri Strategis (BPIS). Tahun 1998, pengelolaannya di bawah Menteri Pendayagunaan BUMN.
Dalam tahun yang sama (1998), pabrikan kereta api ini menjadi anak perusahaan dari holding PT Bahana Pakarya Industri Strategis (BPIS). Menyusul dibubarkannya PT BPIS pada 2002, perusahaan berada dalam pengelolaan Kementerian BUMN hingga sekarang.
Setelah merugi karena COVID=19 pada 2020, stahun berikutnya perusahaan mendapatkan keuntungan Rp64,01 miliar. Perusahaan di tahun 2021 mencatat membukukan penjualan Rp2,23 triliun, naik sedikit dibanding tahun 2020.
Demikian artikel seputar PT INKA yang tengah ramai dibicarakan warganet. ***
Simak breaking news dan berita pilihan Konteks langsung dari ponselmu. Konteks.co.id WhatsApp Channel
Baca berita pilihan konteks.co.id lainnya di:
"Google News"