KONTEKS.CO.ID – HBsAg (hepatitis B surface antigen) ialah antigen permukaan virus hepatitis B. Jadi guna memastikan kita terdiagnosis hepatitis B (HBV) atau tidak, membutuhkan diagnosis hepatitis B (HBV).
Kalau didapati positif dari HBsAg, artinya kita terinfeksi HVB dan berisiko menularkan penyakit ini kepada orang lain melalui darah atau cairan tubuh.
Perlu diingat HBsAg atau antigen permukaan hepatitis B adalah gejala awal dari hepatitis B. Sehingga bisa muncul selama infeksi kronis atau jangka panjang.
Pemeriksaan hepatitis B yang satu ini diperlukan ketika Anda mengalami gejala mirip dengan hepatitis akut. Di antaranya, demam, kelelahan, nafsu makan berkurang, mual dan muntah, sakit perut, warna urine gelap seperti teh, warna feses berubah pucat, nyeri otot dan sendi, serta kulit dan selaput mata menguning (penyakit kuning).
Laman hellosehat menyebutkan, Anda mungkin juga dianjurkan melakukan pemeriksaan HBsAg jika termasuk golongan orang-orang yang berisiko tinggi terkena penyakit hepatitis B. Antara lain, berhubungan seks dengan penderita hepatitis B, terutama tanpa kontrasepsi; Hasil pemeriksaan fungsi hati memiliki kelainan yang tak dapat dijelaskan; Penderita HIV atau hepatitis C; Bepergian ke negara yang mengalami wabah HVB, seperti Asia dan Afrika.
Juga memiliki gangguan fungsi hati, seperti gagal hati; Pengguna narkoba suntik; homoseksual; Menjalani pengobatan dialisis ginjal (cuci darah); Menggunakan obat yang menekan sistem kekebalan tubuh; Bekerja di rumah sakit atau klinik kesehatan; Ibu hamil; Orang yang akan mendonorkan darah.
Selain membantu diagnosis hepatitis B, HBsAg juga digunakan untuk memantau perkembangan infeksi. Sebagai contoh, hasil tes yang menunjukkan infeksi kronis akan membantu dokter menentukan pilihan pengobatan dan mengurangi jumlah virus.
Oleh sebab itu, pemeriksaan HBsAg perlu dilakukan secara berkala agar lebih efektif. Jika tes menunjukkan hasil negatif dan anti-HBs berubah positif selama pengobatan berlangsung, artinya obat yang diberikan efektif dalam menghentikan infeksi dan mengurangi virus.
Orang yang terinfeksi bisa sepenuhnya pulih setelah menjalani pengobatan selama 6-12 bulan. Pada dasarnya, prosedur pemeriksaan HBsAg sama dengan tes darah lainnya. Petugas akan menggunakan jarum suntik untuk mengambil darah dari pembuluh darah di lengan atau tangan Anda.
Kapan Pemeriksaan Dilakukan?
Perlu diingat, virus hepatitis B tidak lantas aktif bereplikasi ketika masuk ke dalam tubuh. Virus ini akan menjalani masa inkubasi yang rata-rata berlangsung selama 90 hari.
Karena itu, antigen HBsAg dan DNA HVB sudah dapat dideteksi dalam darah saat infeksi virus hepatitis telah berlangsung selama 1-9 minggu. Pada beberapa kasus, gejala yang sudah berlangsung selama 7 minggu terkadang tidak dapat menemukan keberadaan antigen. ***
Simak breaking news dan berita pilihan Konteks langsung dari ponselmu. Konteks.co.id WhatsApp Channel
Baca berita pilihan konteks.co.id lainnya di:
"Google News"