KONTEKS.CO.ID – Kementerian Kesehatan (MoH) Republik Tanzania mengumumkan wabah penyakit virus Marburg (MVD) di distrik Bukoba, wilayah Kagera, barat laut Tanzania.
Secara kumulatif, delapan kasus terkonfirmasi dan lima kematian virus Marburg, termasuk seorang petugas kesehatan telah dilaporkan (tingkat fatalitas kasus 63%). Sementara tiga lainnya menjalani perawatan di pusat perawatan yang ditunjuk.
Kasus virus Marburg diindikasikan dengan demam, muntah dan pendarahan dari lubang tubuh yang berbeda. Sampel yang dikumpulkan dinyatakan positif dengan polymerase chain reaction (PCR) di National Public Health Laboratory.
Ini adalah pertama kalinya kasus MVD yang dikonfirmasi dilaporkan di Tanzania. Wilayah Kagera terletak di barat laut Tanzania dan berbatasan dengan Uganda di utara, Rwanda di barat, dan Burundi di barat daya.
Mobilitas penduduk yang tinggi di dalam kawasan menimbulkan risiko penyebaran lintas batas.
MVD adalah penyakit hemoragik zoonosis yang sangat fatal yang disebabkan virus Marburg. Penularan dari manusia ke manusia terjadi melalui kontak langsung dengan cairan tubuh dari orang yang terinfeksi, atau kontak dengan peralatan dan bahan lain yang terkontaminasi darah atau jaringan infeksius, cairan tubuh orang yang terinfeksi, dan permukaan atau bahan yang terkontaminasi.
Meskipun vaksin berlisensi atau pengobatan yang disetujui untuk MVD tidak tersedia, manajemen suportif meningkatkan kelangsungan hidup. Protokol pencegahan dan pengendalian infeksi yang ada untuk Ebola dan demam berdarah virus lainnya dapat digunakan untuk mencegah penularan MVD.
“CDC Afrika tetap berkomitmen untuk mendukung Tanzania dan tetangganya untuk menghentikan wabah ini secepat mungkin. Kami mendesak anggota masyarakat untuk terus berbagi informasi secara tepat waktu dengan pihak berwenang untuk memungkinkan tanggapan yang paling efektif,” kata Ahmed Ogwell Ouma, Direktur Ag CDC Afrika, di laman CDC Afrika, dinukil Sabtu, 25 Maret 2023.
Dia menambahkan, penyakit menular yang muncul dan muncul kembali ini adalah tanda bahwa keamanan kesehatan benua perlu diperkuat untuk mengatasi ancaman penyakit.
Kementerian Kesehatan setempat telah mengerahkan tim reaksi cepat untuk mendukung penyelidikan lebih lanjut. Sebanyak 161 kontak telah diidentifikasi dan sedang dipantau.
Selain itu, pencarian kasus aktif, manajemen kasus, dan komunikasi risiko sedang berlangsung di masyarakat yang terkena dampak.
CDC Afrika segera mengerahkan tim ahli ke Tanzania untuk mendukung upaya respons di negara tersebut. Mereka juga telah melibatkan Kementerian Kesehatan Tanzania untuk memahami konteks wabah lintas batas, karena ini akan memandu strategi pengawasan regional dalam mengatasi wabah tersebut.
Saat ini, dua negara anggota Uni Afrika yaitu Guinea Khatulistiwa dan Tanzania, melaporkan wabah MVD aktif.
Simak breaking news dan berita pilihan Konteks langsung dari ponselmu. Konteks.co.id WhatsApp Channel
Baca berita pilihan konteks.co.id lainnya di:
"Google News"