KONTEKS.CO.ID – Kontraksi -0,6% dalam rilis dari Biro Analisis Ekonomi Amerika Serikat (AS) pada produk domestik bruto (PDB) kuartal II-2022 mengkonfirmasi AS telah resesi. Data tersebut dipublish Kamis, 29 September 2022. Pada kuartal I-2022, ekonomi AS alami kontraksi 1,6%.
Selama ini administrasi Joe Biden berusaha menghindari penggunaan terminologi krisis atas ekonomi Paman Sam.
Kontraksi ekonomi AS terjadi pada saat Federal Reserve AS berada di tengah siklus pengetatan paling agresif sejak 1980-an. The Fed AS baru saja menaikkan suku bunga tiga perempat poin persentase pada 21 September, kenaikan suku bunga kelima tahun ini dan kenaikan ketiga ditaraf tersebut. Suku bunga dinaikkan dengan harapan dapat memerangi inflasi.
Departemen Perdagangan AS dalam revisi tahunan data PDB menyatakan bahwa PDB AS meningkat 5,9% pada 2021, naik dari pertumbuhan 5,7% yang dilaporkan sebelumnya.
Adapun, ekonomi berkontraksi 2,8% pada 2020, namun tak sedalam publikasi sebelumnya sebesar -3,4%.
“Resesi pandemi dari kuartal keempat 2019 hingga kuartal kedua 2020 sedikit kurang tajam daripada yang dipublikasikan saat ini,” kata Erich Strassner, direktur asosiasi Akun Ekonomi Nasional di Biro Analisis Ekonomi Departemen Perdagangan, dikutip Reuters dan CNBC. ***
Baca berita pilihan konteks.co.id lainnya di "Google News"