KONTEKS.CO.ID – Moldova sebagai negara termiskin di Eropa tengah mengalami kerentanan stabilitas politik. Sudah lebih dari sebulan ibu kota Chisinau dilanda unjuk rasa dari kelompok partai oposisi. Mereka menuntut pengunduran diri Presiden Maia Sandu dan digelarnya pemilihan awal.
Warga yang marah bergabung dengan massa oposisi memprotes kenaikan harga gas, listrik dan makanan. Meroketnya harga harga hingga level tertinggi seperti sekarang merupakan peristiwa yang belum pernah terjadi sebelumnya. Hal tersebut dibarengi dengan inflasi tertinggi 33,5% dan penurunan standar hidup.
Para pengunjuk rasa menuduh pihak berwenang tidak mampu mengatasi krisis, menunjuk rekor inflasi selama 20 tahun terakhir, yang pada pertengahan musim panas sebesar 33,5 persen tahun-ke-tahun. Pekan lalu, pengunjuk rasa membentuk tenda ‘Kota Perubahan’ di alun-alun di depan parlemen.
Moldova terpaksa mengikuti sanksi Uni Eropa atas Rusia mengingat saat ini negara berpenduduk 3,5 juta jiwa tersebut berstatus negara kandidat anggota, meskipun negara miskin ini mengalami ketergantungan pada Rusia. ***
Simak breaking news dan berita pilihan Konteks langsung dari ponselmu. Konteks.co.id WhatsApp Channel
Baca berita pilihan konteks.co.id lainnya di:
"Google News"