KONTEKS.CO.ID – Awan radioaktif depleted uranium dari ledakan amunisi Ukraina masih melayang menuju Eropa. Peringatan ini kembali diserukan Dewan Keamanan Rusia.
Penghancuran amunisi yang dipasok oleh Barat ke Ukraina oleh Rusia telah menyebabkan awan radioaktif depleted uranium yang melayang ke arah Eropa, kata Sekretaris Dewan Keamanan Nikolay Patrushev dalam konferensi di Syktyvkar, baru-baru ini.
Dia menarik perhatian pada fakta bahwa Presiden AS Joe Biden tiba di Jepang pada hari Kamis untuk menghadiri KTT G7.
“Termasuk menegakkan, seperti yang diyakini orang Amerika, ‘nilai-nilai demokrasi bersama’. Para kepala negara Barat di bawah tekanan AS juga akan membahas bantuan ke Ukraina,” kata Patrushev, dikutip TASS, Senin 22 Mei 2023.
Dia mencatat bahwa “Amerika telah ‘membantu’ negara lain dengan cara ini lebih dari sekali dalam sejarah.
“Mereka juga ‘membantu’ Ukraina, dengan memberi tekanan pada satelit mereka dan memasok amunisi uranium yang habis. Penghapusan mereka telah menyebabkan awan radioaktif yang sekarang bergerak menuju Eropa Barat. Peningkatan tingkat radiasi telah tercatat di Polandia,” kata Patrushev memperingatkan .
Selain itu, lanjutnya, AS sedang mengembangkan dan sudah menggunakan senjata kimia dan biologi, termasuk di Ukraina.
Patrushev mengenang bahwa pada Agustus 1945, tanpa kebutuhan militer apa pun, AS menjatuhkan bom atom di Hiroshima dan Nagasaki, yang menyebabkan konsekuensi bencana dan kematian sejumlah besar warga sipil.
“Mereka tidak meminta maaf! Dan mereka tidak akan meminta maaf atas apa yang telah mereka lakukan. Mereka terus mencuci otak Jepang untuk membuat mereka berpikir bahwa Uni Soviet, bukan Amerika Serikat, yang menggunakan senjata nuklir untuk melawan mereka,” Patrushev dinyatakan. “Itulah arti bantuan dan demokrasi Amerika!” ***
Simak breaking news dan berita pilihan Konteks langsung dari ponselmu. Konteks.co.id WhatsApp Channel
Baca berita pilihan konteks.co.id lainnya di:
"Google News"