KONTEKS.CO.ID – Radiasi depleted uranium dijelaskan dalam artikel ini. Penggunaan amunisi dengan depleted uranium ternyata tidak menimbulkan ancaman radiologis langsung.
Hal itu disampaikan Direktur Jenderal Badan Energi Atom Internasional (IAEA) Rafael Grossi. Dengan demikian, ledakan amunisi depleted uranium milik Ukraina yang dibom Rusia tak membahayakan masyarakat Eropa.
“Penting untuk memahami bahwa ini tidak menciptakan keadaan darurat radiologis langsung (Radiasi Depleted Uranium), berlawanan dengan apa yang mungkin kita alami di Zaporozhye. Ini adalah risiko yang sifatnya berbeda,” kata Grossi kepada wartawan setelah sesi Dewan Keamanan PBB, New York, AS, Selasa waktu setempat, 30 Mei 2023.
Grossi menambahkan, badan internasional mengikuti situasi dan siap untuk melihat kemungkinan efek penggunaannya jika menerima permintaan khusus.
Sementara itu, TASS menyebutkan, Menteri Angkatan Bersenjata Inggris, James Heappey, mengatakan, pada akhir April bahwa Inggris telah mengirim ribuan peluru ke Ukraina untuk tank Challenger 2, termasuk peluru uranium yang habis.
Dia mengakui Inggris tidak akan melacak penggunaannya dan tidak mengambil komitmen apa pun untuk memilah efek samping apa pun yang dihasilkan dari penggunaannya setelah konflik berakhir.
Juru Bicara Kremlin Dmitry Peskov memperingatkan, bahwa mereka yang menggunakan amunisi ini secara langsung harus menyadari bahwa mereka tidak hanya akan menimbulkan kerusakan yang tidak dapat diperbaiki pada diri mereka sendiri dan warganya, tetapi juga akan dimintai pertanggungjawaban untuk itu. ***
Simak breaking news dan berita pilihan Konteks langsung dari ponselmu. Konteks.co.id WhatsApp Channel
Baca berita pilihan konteks.co.id lainnya di:
"Google News"