KONTEKS.CO.ID – Rudal Sarmat nuklir dipastikan Presiden Vladimir Putin akan segera memasuki gugus tempur pasukan Moskow.
“Rrudal balistik antarbenua Sarmat generasi baru Rusia, yang mampu membawa 10 atau lebih hulu ledak nuklir, akan segera dikerahkan untuk tugas tempur,” ungkap Putin dalam pidatonya kepada lulusan baru akademi militer, dilansir CNBC, Kamis 22 Juni 2023.
Putin menekankan pentingnya “tiga serangkai” kekuatan nuklir Rusia yang dapat diluncurkan dari darat, laut, atau udara.
“Tugas terpenting di sini adalah pengembangan triad nuklir, yang merupakan jaminan utama keamanan militer Rusia dan stabilitas global,” klaim Putin terkait rudal Sarmat nuklir.
“Sudah sekitar setengah dari unit dan formasi Pasukan Rudal Strategis dilengkapi dengan sistem Yars terbaru, dan pasukan dilengkapi kembali dengan sistem rudal modern dengan hulu ledak hipersonik Avangard,” tukas Putin.
Dia menambahkan, peluncur Sarmat pertama akan ditempatkan dalam tugas tempur “dalam waktu dekat”.
Barat Kobarkan Perang
Menteri Pertahanan Rusia, Sergei Shoigu, mengatakan, kepada lulusan yang berkumpul di Aula St George Kremlin, “kolektif Barat” sedang mengobarkan “perang nyata” melawan Rusia.
Putin berulang kali mengatakan sejak awal konflik Ukraina, bahwa Rusia siap menggunakan segala cara, termasuk senjata nuklir, untuk mempertahankan “integritas teritorialnya”.
Tahun lalu dia mengatakan, pihaknya menempatkan wilayah yang direbut di Ukraina yang sekarang diklaim Rusia sebagai miliknya di bawah payung nuklir Moskow.
Namun, baru-baru ini minggu lalu, Putin mengatakan pasukan Ukraina “tidak memiliki peluang” dalam serangan balasan mereka saat ini. Rusia pun tidak perlu menggunakan senjata nuklir.
Rudal Sarmat baru dirancang untuk melakukan serangan nuklir pada target ribuan rudal jauhnya di Amerika Serikat atau Eropa.
Tetapi penyebarannya berjalan lebih lambat dari yang direncanakan, seperti yang dikatakan Rusia pada April 2022 bahwa itu akan dilakukan pada musim gugur tahun lalu.
Dmitry Rogozin, Kepala Badan Antariksa Rusia saat itu, mengatakan, saat itu rudal akan dikerahkan dengan satu unit di wilayah Krasnoyarsk Siberia, sekitar 3.000 km (1.860 mil) timur Moskow.
Rogozin mengatakan, mereka akan ditempatkan di situs yang sama dan di silo yang sama dengan rudal Voyevoda era Soviet yang mereka gantikan.
Dia menyebut “senjata super” baru sebagai peristiwa bersejarah yang akan menjamin keamanan anak dan cucu Rusia untuk masa depan 30-40 tahun mendatang. ***
Simak breaking news dan berita pilihan Konteks langsung dari ponselmu. Konteks.co.id WhatsApp Channel
Baca berita pilihan konteks.co.id lainnya di:
"Google News"