KONTEKS.CO.ID – Bocah tewas dipukuli guru beladiri. Padahal anak laki-laki berusia delapan tahun ini baru sehari mendaftar di klub beladiri tempat dia dipukuli.
Korban yang namanya tidak disebutkan bergabung dengan Klub Olahraga Seni Bela Diri Juying Chongde di Qingdao, Shandong, pada 17 Juni 2023.
Sehari kemudian, orang tuanya, yang telah membayar Rp16 juta untuk pelajaran bela diri selama satu tahun, dikirimi video korban selama pelatihan. Mereka melihat anaknya terlihat ‘pucat luar biasa’.
Ibunya mencatat bahwa korban dipenuhi memar, yang paling terkonsentrasi di kakinya.
Bocah tewas dipukuli guru beladiri itu dibawa ke Rumah Sakit Rakyat Ketiga di Chenyang. Di RS ini, korban dinyatakan meninggal dunia saat datang setelah dilaporkan dipukuli oleh guru beladirinya.
Catatan medis yang dilihat oleh harian China The Paper mengungkapkan jantungnya berhenti berdetak 20 menit sebelum tiba di rumah sakit.
Kepolisian China langsung bergerak merespons kasus ini. Tiga orang yang terkait dengan klub telah ditangkap, termasuk pasangan yang bertanggung jawab dan seorang pelatih, menurut Biro Keamanan Umum Qingdao cabang Chenyang.
Investigasi sedang berlangsung dan klub beladiri saat ini dihentikan operasionalnya.
Sebuah video yang diposting online menunjukkan seorang anak laki-laki mengenakan kaos oranye dengan nama klub seni bela diri di bagian belakang.
Dia jatuh ke lantai ketika suara seorang wanita terdengar berkata, “Jika kamu terus melakukan ini, ibumu mengatakan kepadaku dia tidak akan menjemputmu selama satu tahun.” Hal ini disampaikan The Straits Times.
Zhai, ayah bocah itu, dikirimi video putranya sekitar pukul 11 ​​pagi pada 18 Juni. Dia melihat bahwa anaknya tampak ‘pucat luar biasa’.
Ibunya mengkritik para pelatih karena tidak membawanya ke rumah sakit lebih awal.
Untuk diketahui, klub seni bela diri ini baru terdaftar pada bulan April lalu. ***
Simak breaking news dan berita pilihan Konteks langsung dari ponselmu. Konteks.co.id WhatsApp Channel
Baca berita pilihan konteks.co.id lainnya di:
"Google News"