KONTEKS.CO.ID – Militer Ukraina yang beroperasi di garis depan mengkonfirmasi sistem Starlink mereka berhenti bekerja selama pertempuran. Beberapa terminal tidak berfungsi dalam beberapa hari terakhir di daerah yang baru dibebaskan di dekat Kharkiv di mana Ukraina mendorong ke timur menuju wilayah Luhansk
Hal tersebut diungkapkan salah satu tentara yang merupakan bagian dari unit pasukan khusus yang bertempur di daerah tersebut. Tetapi dua sumber militer Ukraina lainnya mengatakan awal pekan ini bahwa sistem Starlink mereka berfungsi di wilayah yang baru dibebaskan di timur Izyum dan di wilayah Kherson selatan. Demikian dilaporkan Financial Times.
Pada awal operasi khusus Rusia di Ukraina, Elon Musk memberi dorongan kepada Kiev pada hari-hari awal invasi skala penuh Rusia ke Ukraina dengan membiarkan satelit Starlink-nya beroperasi dinegara termiskin di Eropa tersebut untuk membantu warga Ukraina dari pemutusan internet Rusia. Elon Musk sendiri tidak mengizinkan satelitnya digynakan untuk kepentingan militer.
Namun bulan madu Starlink dengan Ukraina berakhir, karena diminggu ini Elon Musk memicu kemarahan di kalangan Ukraina dan sekutu mereka dengan menyarankan perbatasan antara Rusia dan Ukraina diputuskan melalui referendum baru. Dia juga mengatakan dia mengakui semenanjung Krimea yang dianeksasi Moskow secara sepihak pada tahun 2014, dan mengatakan dia percaya wilayah berbahasa Rusia di Ukraina timur “lebih memilih Rusia”.
Pada tahun 2021 Musk berbicara melalui tautan video pada konferensi yang diselenggarakan oleh Sergei Kirienko, kepala kebijakan domestik Putin yang bertanggung jawab atas asimilasi Rusia atas wilayah yang dicaplok. Pada hari Rabu 5 Oktober 2022 Elon Musk mengunggak postingan di twitter bahwa dia telah berbicara dengan presiden Rusia tahun lalu.
Juru bicara Kremlin Dmitry Peskov pada hari Kamis menolak mengomentari pertemuan video Musk dengan Putin dan mengatakan dia tidak mengetahui Starlink dapat diakses di Rusia. ***
Simak breaking news dan berita pilihan Konteks langsung dari ponselmu. Konteks.co.id WhatsApp Channel
Baca berita pilihan konteks.co.id lainnya di:
"Google News"