KONTEKS.CO.ID – Serangan balasan Ukraina terlihat melambat pada pekan ke-72 perang, karena pertahanan Rusia yang mengakar.
Kuatnya pertahanan Rusia karena NATO menjanjikan lebih banyak persenjataan berat untuk pertempuran itu. Ini membuat serangan balasan Ukraina terpantau melemah.
Hal itu disampaikan Presiden Ukraina, Volodymyr Zelenskyy. dalam sebuah wawancara. Amerika Serikat sendiri dikabarkan akan membantu untuk memindahkan Ukraina melewati rintangan itu dengan memberinya bom curah.
Bom curah dirancang untuk digunakan melawan posisi pertahanan yang dijaga ketat.
Pertemuan sekutu NATO lainnya di Vilnius, Lituania, pada hari Selasa dan Rabu juga mengumumkan janji senjata baru yang signifikan.
Terlepas dari kesulitan medan perang mereka, pasukan Ukraina terus maju. Staf umum Ukraina mengatakan pasukannya merebut 4 km persegi (1,8 mil persegi) selama sepekan pertempuran di sekitar kota timur Bakhmut.
Capaian itu akan membawa Kiev ke 162 km2 wilayah yang diklaim Ukraina telah direbut kembali sejak serangan balasannya dimulai pada 4 Juni 2023.
Tetapi lembaga think tank Institute for the Study of War (ISW) yang berbasis di Washington membuat penilaian independennya sendiri atas wilayah yang direbut kembali. Mereka mengatakan angka itu mendekati 253 km persegi (98 mil persegi).
“Pasukan Rusia telah merebut total 282 kilometer persegi di seluruh teater sejak 1 Januari. Dalam lima pekan, pasukan Ukraina telah membebaskan jumlah wilayah yang hampir sama dengan yang direbut pasukan Rusia dalam lebih dari enam bulan,” kata ISW, dikutip Al Jazeera, Kamis 13 Juli 2023.
Seorang komandan unit intelijen militer Ukraina mengatakan Bakhmut -hampir seluruhnya diduduki oleh pasukan Rusia pada awal Mei setelah pertempuran perang terpanjang dan paling berdarah- perlahan tapi pasti jatuh kembali ke tangan Ukraina.
“Kami mulai memasuki wilayah-wilayah yang tidak kami kendalikan sejak awal (perang),” kata Mykola Volokhov, komandan unit intelijen Terra, mengacu pada wilayah yang direbut Rusia pada tahun 2014.
Di sisi berlawanan Rusia mengaku telah menghabisi ribuan pasukan Ukraina dan menghancurkan alat perang bantuan Barat. ***
Simak breaking news dan berita pilihan Konteks langsung dari ponselmu. Konteks.co.id WhatsApp Channel
Baca berita pilihan konteks.co.id lainnya di:
"Google News"