KONTEKS.CO.ID – Presiden Belarus Alexander Lukashenko mengatakan pada hari Kamis (1/9) bahwa konflik sedang terjadi di Ukraina antara militer dan presiden negara itu dan puncaknya diperkirakan akan terjadi dalam waktu dekat.
“Ada konflik yang memuncak antara presiden dan militer. Hanya prajurit militer yang dapat mengatakan dengan berani: ‘Kita harus mencapai kesepakatan jika tidak, Ukraina dapat dihapus dari muka bumi,’ “ungkap Lukashenko dalam diskusi terbuka yang disiarkan langsung pada hari Kamis, seperti dikutip kantor berita Rusia TASS.
Menurut pemimpin Belarusia semuanya tergantung di Ukraina “bukan pada presiden, tetapi pada militer.”
“Mereka [militer] dibantai di sana. Mereka tidak melihat prospek. Lihatlah ke barat Ukraina; Polandia menggosok tangan mereka, dan sudah mengukir tanah Ukraina,” kata Lukashenko seraya menambahkan bahwa “puncaknya diperkirakan akan segera terjadi. .”
Kepala negara Belarusia percaya bahwa rakyat Ukraina “harus memiliki suara mereka, karena presiden tidak memiliki apa-apa untuk dikatakan.”
Lukashenko juga mengatakan tidak normal “bahwa kargo bahan makanan dan biji-bijian diangkut ke Eropa,” ketika tidak ada makanan untuk rakyat Ukraina.
PBB berulang kali mencatat bahwa ekspor makanan dari Ukraina dilakukan sebagai bagian dari operasi komersial, tujuan mereka ditentukan oleh perusahaan swasta berdasarkan kepentingan mereka sendiri.
Situasi di Ukraina dan sanksi besar-besaran yang dijatuhkan pada Rusia oleh Amerika Serikat dan Uni Eropa menyebabkan terganggunya pasokan biji-bijian, yang meningkatkan risiko krisis pangan di sejumlah negara.
Sejak awal tahun, harga gandum dan jagung melonjak signifikan. Menteri Luar Negeri Rusia Sergei Lavrov sebelumnya menyatakan bahwa krisis pangan global telah dimulai jauh sebelum dimulainya operasi militer khusus Moskow di Ukraina. (*)
Baca berita pilihan konteks.co.id lainnya di "Google News"