KONTEKS.CO.ID – Ledakan di Crimea sangat mengkhawatirkan. Lebih dari 2.000 penduduk dari empat permukiman akan dievakuasi setelah ledakan kuat mengguncang tempat latihan militer Rusia di semenanjung Laut Hitam.
Ledakan di Crimea yang terdengar sangat dahsyat tersebut menyebabkan kebakaran dan memaksa penutupan jalan raya utama di sana.
Kepala Crimea yang diangkat Kremlin, Sergei Aksyonov, membuat pengumuman di Telegram setelah ledakan dilaporkan di Distrik Kirovske di Semenanjung Crimea pada Rabu 19 Juli 2023 oleh media Ukraina.
Laporan yang sama juga disampaikan melalui saluran Telegram Rusia yang terhubung dengan layanan keamanan Rusia. Aksyonov tidak merinci penyebab kebakaran itu, tetapi mengatakan Jalan Raya Tavrida akan ditutup.
Jalan Raya Tavrida menghubungkan Jembatan Crimea di timur semenanjung dengan Sevastopol di selatan.
Ledakan terjadi dua hari setelah serangan di Jembatan Selat Kerch, yang merusak rute pasokan utama pasukan Rusia.
Jembatan jalan dan rel, yang dibangun setelah pencaplokan Krimea oleh Rusia, sebelumnya rusak akibat ledakan pada Oktober 2022.
Menurut saluran Telegram berita Rusia Mash, kobaran api terjadi di depot amunisi. Dikatakan bahwa penduduk setempat dalam radius 5 kilometer dari kebakaran telah mendengar ledakan selama dua jam lebih pada hari Rabu.
Ledakan di Crimea Sabotase Ukraina?
RBC Ukraina, outlet berita Ukraina, mengatakan, depot amunisi “dihantam” dan “peledakan berlanjut”, mengutip saluran Telegram Angin Krimea.
Serhiy Bratchuk, Juru Bicara Administrasi Militer Odesa di Ukraina, menerbitkan dua klip kebakaran, menulis, “Depot amunisi musuh. Staryi Krym.” Ini mengacu pada sebuah kota di Distrik Kirovske.
Saluran Telegram lokal melaporkan bahwa ada banyak korban di tempat latihan militer di Staryi Krym.
Newsweek tidak dapat memverifikasi laporan tersebut secara independen dan telah menghubungi Kementerian Luar Negeri Rusia dan Ukraina melalui email untuk memberikan komentar.
Aksyonov mengatakan, tidak ada korban luka yang dilaporkan. Dia juga mengumumkan bahwa markas operasional telah dibentuk untuk mengatasi situasi tersebut.
“Permukiman Krinichki, Aivazovskoye, Abrikosovka dan Privetnoye akan dievakuasi sementara,” katanya.
Serangan di Jembatan Kerch pada Senin pagi menyebabkan sebagian struktur runtuh. Ribuan penduduk dan turis Rusia meninggalkan semenanjung beberapa jam setelah kejadian.
Beberapa media Ukraina, termasuk Ukrainska Pravda, mengutip sumber tanpa nama di Dinas Keamanan Ukraina yang mengatakan, serangan ini adalah hasil operasi khusus oleh Dinas Keamanan Ukraina dan Angkatan Lautnya.
Menteri transformasi digital Ukraina mengatakan bahwa jembatan itu dihantam oleh “pesawat tak berawak angkatan laut”.
Sayangnya, pantauan konteks pihak Rusia masih bungkam dengan ledakan tersebut. Bahkan TASS, kantor berita pemerintah Moskow, belum menurunkan beritanya terkait ledakan ini. ***
Simak breaking news dan berita pilihan Konteks langsung dari ponselmu. Konteks.co.id WhatsApp Channel
Baca berita pilihan konteks.co.id lainnya di:
"Google News"