KONTEKS.CO.ID – Pasukan Nuklir China berganti pimpinan puncak. Penggantian dua pemimpin unit elite yang mengelola persenjataan nuklir memicu spekulasi Xi Jinpung melakukan pembersihan.
Jenderal Li Yuchao yang mengepalai unit Pasukan Roket Tentara Pembebasan Rakyat (PLA) dan wakilnya telah “menghilang” selama berbulan-bulan.
Kini mantan Wakil Kepala Angkatan Laut, Wang Houbin, dan anggota Komite Pusat Partai, Xu Xisheng, ditunjuk sebagai pengganti. Mereka kini memimpin Pasukan Nuklir China
Ini adalah perombakan tak terencana terbesar dalam kepemimpinan militer Beijing dalam hampir satu dekade.
“Pembersihan terbaru ini signifikan… (karena) China sedang melakukan salah satu perubahan paling besar dalam strategi nuklir dalam beberapa dekade,” ungkap Lyle Morris, seorang peneliti kebijakan luar negeri dan keamanan nasional di Asia Society Policy Institute, melansir BBC, Selasa 1 Agustus 2023.
“Xi telah mengkonsolidasikan kendali atas PLA dengan cara yang belum pernah terjadi sebelumnya, tetapi itu tidak berarti itu selesai. Xi masih khawatir tentang korupsi di jajaran dan telah mengisyaratkan bahwa kesetiaan mutlak kepada (partai) belum tercapai,” katanya.
Presiden China tiga periode itu juga menjabat sebagai Ketua Komando Militer tertinggi China.
Pasukan Nuklir China dan Dugaan Korupsi
Pada pertemuan akhir bulan lalu, Xi menekankan perlunya memfokuskan upaya pada menangani isu-isu penting yang dihadapi oleh organisasi partai di semua tingkatan. “Dalam aspek-aspek seperti mempertahankan kepemimpinan mutlak partai atas militer,” lapor media Pemerintah China.
Beijing belum mengomentari keberadaan Gen Li dan wakilnya Jenderal Liu Guangbin. Tetapi laporan South China Morning Post pekan lalu menunjukkan badan anti-korupsi komisi telah meluncurkan penyelidikan terhadap kedua pria tersebut, serta mantan wakil Gen Li, Zhang Zhenzhong.
Laporan tersebut mengutip dua sumber yang tidak mau menyebutkan namanya.
Penunjukan baru Wang dan Xu datang sehari sebelum peringatan 96 tahun berdirinya PLA pada 1 Agustus. Sebuah upacara di markas besar Komisi di Beijing mengumumkan promosi tersebut.
Keduanya telah mendapat promosi dari pangkat letnan jenderal menjadi jenderal penuh. Di China ini adalah pangkat tertinggi untuk perwira dinas aktif.
Mr Morris mengatakan, kejatuhan Jenderal Li, bersama dengan penggantian mantan Menteri Luar Negeri, Qin Gang, baru-baru ini, menghadirkan salah satu tantangan kepemimpinan terbesar bagi Xi.
Xi Juga Pecat Menlu China
Qin telah absen dari komitmen publik selama sebulan sebelum dia tergantikan tanpa penjelasan oleh pendahulunya Wang Yi, pekan lalu.
Pada tahun 2014, pembersihan besar-besaran di antara jajaran militer China membuat mantan wakil ketua Komisi Militer Pusat Xu Caihou dan Guo Boxiong terguling. Negara juga menuntutnya karena korupsi.
Guo terjerat hukuman penjara seumur hidup oleh pengadilan militer. Sementara Xu meninggal sebelum pengadilan mengadilinya. ***
Baca berita pilihan konteks.co.id lainnya di "Google News"