KONTEKS.CO.ID – Topan Khanun kini menghantam wilayah Jepang dengan angin dan hujan. Sebelumnya topan membuat banjir besar di Beijing China.
Banjir parah di Beijing disebabkan oleh curah hujan terberat dalam 140 tahun, menurut ahli meteorologi setempat.
Curah hujan berkurang setelah Topan Khanun mengarah dan menghantam Jepang dengan angin dan hujan.
Layanan Meteorologi Beijing mencatat, antara Sabtu dan Rabu pagi, 744,8 milimeter (29 inci) hujan turun di ibu kota China akibat Topan Doksuri. Ini adalah hujan terberat selama beberapa hari berturut-turut sejak pencatatan dimulai pada 1883.
Laman CNN, Rabu 2 Agustus 2023, melaporkan, Topan Khanun membawa angin berkecepatan 220 kilometer per jam. Ini setara dengan badai Atlantik Kategori 4, saat melewati jarak terdekatnya ke kepulauan Okinawa barat daya Jepang pada Rabu pagi.
Dalam 24 jam terakhir, banyak lokasi di Okinawa telah menerima curah hujan 175 hingga 220 milimeter (6 hingga 8 inci), menurut CNN Weather.
Pemerintah prefektur setempat mengevakuasi lebih dari 600.000 penduduk dari rumah mereka. Angin kencang memutus kabel listrik, menyebabkan lebih dari 200.000 rumah tanpa listrik pada Rabu pagi, menurut Perusahaan Tenaga Listrik Okinawa.
On July 31, heavy rains in Beijing caused the streets were flooded. Due to the rapid flow of the river, the bridge collapsed.#flooding #storm #cyclone #lluvias #chuva #weather #tornado #typhoon #inundación #洪水 #pagbaha #बाढ़ #台风 #杜苏芮 #暴雨 #china #北京 #rain #khanun pic.twitter.com/CuIFxEy7Ko
— Unstoppable Weather (@Unstop_weather) August 1, 2023
Prediksinya, pusat Topan Khanun akan terhenti di Laut China Timur dalam 48 jam ke depan. Lalu berpotensi berbelok ke Kepulauan Ryukyu utara Jepang selama akhir pekan dan menghindari sentuhan langsung ke pantai timur China.
Sementara Khanun yang bergerak lambat terus melemah, pita terluarnya bisa membawa hujan lebat dan angin kencang di Zhejiang timur China.
Dampak Khanun terjadi setelah Doksuri, yang membanjiri pinggiran barat Beijing. Di sana banjir menghanyutkan mobil dan menghancurkan sebuah jembatan. ***
Simak breaking news dan berita pilihan Konteks langsung dari ponselmu. Konteks.co.id WhatsApp Channel
Baca berita pilihan konteks.co.id lainnya di:
"Google News"