KONTEKS.CO.ID – Korban kebakaran hutan Maui kemungkinan besar akan bertambah lebih banyak lagi. Sebab, 1.000 orang lebih terlapor masih hilang di Hawaii.
Laporan ini datang saat tim penyelamat menyisir puing-puing bekas kebakaran paling mematikan dalam satu abad di Amerika Serikat.
Kebakaran hutan dimulai pada hari Selasa dan menyebar ke beberapa pulau terdorong oleh angin dari Badai Dora. Si jago merah melanda Maui dengan sangat keras, melanda kota bersejarah Lahaina pada hari Rabu.
Diduga kebakaran disebabkan oleh campuran kondisi panas dan kering. Ribuan orang di Maui terpaksa mengungsi Rabu pagi dan beberapa hanya diberi waktu beberapa menit untuk melarikan diri saat api melahap rumahnya. Banyak dari mereka bahkan melompat ke laut untuk menghindari kobaran api.
Korban kebakaran hutan Maui pada Minggu pagi terungkap setidaknya ada 93 orang yang tewas. Laporan itu masuk saat petugas pemadam kebakaran masih memerangi tiga kebakaran hutan di Pulau Hawaii.
Pada hari Sabtu, jumlah korban tewas masih 89 orang. Namun hanya dua korban yang teridentifikasi. “Ini karena api yang cukup panas untuk melelehkan logam menghancurkan mayat-mayat itu,” menurut sebuah laporan dari Associated Press, melansir Senin 14 Agustus 2023.
Api menghancurkan setidaknya 2.200 bangunan, yang sebagian besar adalah tempat tinggal, lapor AP. Lahaina, yang merupakan ibu kota asli Kerajaan Hawaii, sangat terkena dampak kebakaran hutan.
Gubernur Hawaii Josh Green yakin bahwa jumlah korban jiwa akan terus meningkat. “Ini pasti akan menjadi bencana alam terburuk yang pernah dihadapi Hawaii,” katanya.
“Kami hanya bisa menunggu dan mendukung mereka yang masih hidup. Fokus kami sekarang adalah menyatukan kembali orang-orang ketika kami bisa. Lalu memberi mereka perumahan, perawatan kesehatan, dan beralih ke pembangunan kembali,” harap Green.
Perkiraan kerusakan awal antara USD8 miliar-10 miliar, menurut MarketWatch. Laporan itu menambahkan bahwa kebakaran telah menghancurkan rumah dan bisnis, serta industri pariwisata di pulau itu. ***
Simak breaking news dan berita pilihan Konteks langsung dari ponselmu. Konteks.co.id WhatsApp Channel
Baca berita pilihan konteks.co.id lainnya di:
"Google News"