KONTEKS.CO.ID – Pelecehan seksual siswi. Sekolah menengah di China dikecam karena meminta para siswi untuk tidak ‘berperilaku genit’ guna menghindari pelecehan seksual.
Pelajaran kontroversial tentang pelecehan seksual siswi di sebuah sekolah menengah di China selatan telah memicu perdebatan di dunia maya. Perdebatan tentang menyalahkan korban, dengan banyak yang mengkritik sekolah dan apa yang mereka katakan sebagai tanggapan yang tidak memadai dari pejabat.
Sekolah di Kota Zhaoqing, Guangdong, ini terinformasikan telah mengadakan kelas “pendidikan kesehatan mental” pada tahun lalu.
“Ini setara dengan kelas pendidikan seks di China,” menurut media pemerintah China, People’s Daily, Senin 14 Agustus 2023.
Tapi foto materi pengajaran baru mulai beredar bulan ini. Foto memperlihatkan makalah yang mengatakan, korban pelecehan seksual “menderita karena mereka berpakaian flamboyan dan berperilaku genit”.
“Anak perempuan tidak boleh mengenakan pakaian transparan atau minim dan harus menghindari perilaku sembrono,” pinta pemberi materi.
Pelecehan Seksual Siswi dan Kesetaraan Gender
Foto-foto itu memicu kemarahan dan ketidakpercayaan di media sosial. Banyak yang menyalahkan sikap konservatif yang menurut mereka mencerminkan ketidaksetaraan gender yang mengakar dalam masyarakat patriarkal.
“Guru di kelas itu bermasalah,” kata salah satu komentar teratas di platform sosial China, Weibo, dengan 19.000 suka.
Yang lain menunjukkan bahaya menyalahkan korban, dan cara wanita sering menjadi sasaran terlepas dari apa yang mereka kenakan.
Kemarahan tersebut mendorong otoritas pendidikan setempat untuk mengeluarkan pernyataan pekan lalu. Mereka membenarkan bahwa foto-foto online tersebut menunjukkan sebuah kuliah yang terselenggara di sekolah tersebut pada bulan April lalu.
“Ceramah tersebut mengandung beberapa ekspresi yang tidak pantas, yang menyebabkan kesalahpahaman di antara (pengguna online),” kata pernyataan itu.
Biro pendidikan kabupaten telah mengkritik dan mendidik personel yang relevan. Mereka juga telah memerintahkan sekolah untuk meninjau kembali pengajarannya dan meningkatkan pelatihan guru. ***
Simak breaking news dan berita pilihan Konteks langsung dari ponselmu. Konteks.co.id WhatsApp Channel
Baca berita pilihan konteks.co.id lainnya di:
"Google News"