KONTEKS.CO.ID – Kita masih ingat tahun pertama dan kedua pandemi. Tidak ada yang boleh keluar rumah. Lock down dimana mana. Di Indonesia, Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) diberlakukan ketat.
Dan masa masa itulah kebosanan banyak menghinggapi kita. Dan secara alami kebanyakan orang akan mengambil kesempatan untuk mengikuti acara favorit, main Playstation atau menemukan hobi baru. Tapi hanya itu yang bisa kamu lakukan sampai kamu merasa bosan lagi, iya kan?
Tetapi ada seorang pria yang SANGAT bosan dan membawa kebosanannya ke tingkat berikutnya, hanya untuk segera menyesalinya.
Seorang pria berusia 38 tahun yang tinggal bersama ibunya di Bangkok, Thailand dikabarkan bosan dan memutuskan untuk mencoba memasukkan kemaluannya ke dalam gembok. Seperti diberitakan World of Buzz.
Segalanya berubah jadi momen kepanikan ketika ia menyadari kunci gemboknya hilang! Karena malu, ia memilih untuk tidak memberi tahu ibunya dan berpura pura semuanya normal.
Namun rasa sakit yang bertambah dan tak tertahankan akibat kemaluannya mulai membengkak parah. Setelah 2 minggu kesakitan yang luar biasa, pria itu akhirnya memutuskan untuk meminta bantuan ibunya.
Sang ibu melakukan semua yang dia bisa untuk membantunya sebelum memanggil petugas penyelamat setempat. Namun petugas setempat angkat tangan karena situasinya lebih buruk dari yang mereka perkirakan. Petugas pun segera membawanya ke rumah sakit terdekat.
Sumber rumah sakit mengungkapkan, bahwa mereka harus menggunakan pemotong listrik untuk melepaskan gembok dari kemaluan pria itu. Selama operasi yang berlangsung sekitar setengah jam, petugas medis harus menyelipkan lembaran logam tipis di antara batang dan kulit untuk mencegah cedera lain yang tidak diinginkan. Air juga dituangkan ke bagian pribadinya sebagai pelumasan untuk memudahkan proses.
Pria itu berteriak sepanjang operasi dan akhirnya berhasil! Sayangnya, kejadian tersebut mengakibatkan kemaluannya rusak.
Salah satu petugas penyelamat berkata,
“jika gembok itu dibiarkan lebih lama lagi, infeksinya bisa sangat parah sehingga kemaluannya akan mulai membusuk dan menjadi agar agar.”
Krim antibiotik diberikan setelah operasi untuk mengobati infeksinya.
Menurut ibunya, pria berusia 38 tahun itu adalah pribadi yang tertutup dan masih lajang. Dia telah banyak tinggal di rumah selama pandemi ini karena dia khawatir dengan situasi di luar.
“Dia mengatakan kepada saya bahwa dia melakukan ini karena dia bosan dan dia suka memasukkan ‘barangnya’ melalui lubang-lubang kecil.”
Sayangnya, gembok telah menyegel nasibnya kali ini. Ingat, jika kamu bosan, cobalah sesuatu yang tidak terlalu berisiko. ***
Simak breaking news dan berita pilihan Konteks langsung dari ponselmu. Konteks.co.id WhatsApp Channel
Baca berita pilihan konteks.co.id lainnya di:
"Google News"