KONTEKS.CO.ID – Perawat sadis di Inggris dijatuhi hukuman penjara seumur hidup tanpa kemungkinan pembebasan bersyarat, Senin 21 Agustus 2023.
Vonis tersebut lantaran perawat sadis di Inggris itu terbukti melakukan pembunuhan terhadap tujuh bayi. Selain itu, dia juga melakukan percobaan pembunuhan terhadap bayi lainnya di rumah sakit Inggris tempatnya bekerja.
Lucy Letby, 33, tervonis penjara seumur hidup oleh Manchester Crown Court di Inggris utara. Ini berarti dia tidak akan pernah dibebaskan dari sel.
Juri menilai dia bersalah pada kasus yang membuat ngeri seantero negeri. Tindakannya menjadikannya sebagai pembunuh berantai anak paling banyak di Inggris.
“Ini adalah kampanye pembunuhan anak yang kejam, sagat perhitungan dan sinis yang melibatkan anak-anak terkecil dan paling rentan,” kata Hakim James Goss, melansir CNN, Senin 21 Agustus 2023.
Hakim berbicara kepada Letby seolah-olah dia berada di pengadilan selama hukuman. Dia memerintahkan ucapannya dan pernyataan korban di pengadilan diserahkan kepada terpidana pembunuh berantai.
“Ada kedengkian mendalam yang berbatasan dengan sadisme. Selama persidangan ini, Anda dengan dingin menyangkal tanggung jawab atas kesalahan Anda. Anda tidak memiliki penyesalan. Tidak ada faktor yang meringankan,” paparnya.
Perdana Menteri Inggris, Rishi Sunak, mengutuk Letby karena tidak hadir di pengadilan. “Saya pikir itu pengecut. Mereka yang melakukan kejahatan mengerikan seperti itu tidak menghadapi korbannya dan mendengar langsung dampak kejahatannya terhadap mereka. Terutama keluarga serta orang-orang yang mereka cintai,” lapor PA Media.
Modus Perawat Sadis di Inggris Bunuh Banyak Bayi
Letby menyerang bayi-bayi yang dalam perawatannya dengan memasukkan udara ke dalam darah dan perut mereka. Dalam pengadilan terungkap, adanya modus memberi mereka susu secara berlebihan, menyerang secara fisik, dan meracuni bayi-bayi malang itu dengan insulin.
Tuduhan terhadap Letby dan keyakinannya selanjutnya memicu penyelidikan pemerintah di tengah pertanyaan tentang bagaimana dia bisa lolos begitu lama.
“Dia diam-diam menyerang 13 bayi pada bangsal neonatal di RS Countess of Chester antara tahun 2015 dan 2016,” kata Layanan Penuntutan Mahkota Inggris (CPS) dalam sebuah pernyataan.
Jaksa berpendapat niat Letby adalah untuk membunuh bayi-bayi itu sambil menipu rekan-rekannya agar percaya bahwa ada penyebab kematian yang wajar.
Pengadilan di Manchester mendengar kesaksian mengerikan selama persidangan dari orang tua para korban. Termasuk pada satu kasus di mana Letby mencoba membunuh bayi laki-laki setelah membunuh saudara kembarnya.
Ibu dari anak berinial E dan Anak F ini mengatakan, dia sepenuhnya mempercayai nasihat Letby. Namun dia tahu ada yang tidak beres ketika bayinya, E, mulai berteriak di unit perawatan intensif suatu malam.
Ternyata sebelum Letby membunuh E, dia mulai berdarah saat dia mencoba menyerangnya. Saudara kembar bayi itu, F, kemudian selamat dari upaya Letby untuk membunuhnya dengan cara meracuni insulin.
Dan terungkap bahwa polisi telah menemukan serangkaian catatan tulisan tangan oleh Letby, termasuk yang berbunyi, “Saya jahat, saya melakukan ini.” ***
Baca berita pilihan konteks.co.id lainnya di "Google News"