KONTEKS.CO.ID – Human Rights Watch (HRW) melayangkan tudingan serius kepada penjaga perbatasan Saudi. Mereka terduga membunuh ratusan migran dan pencari suaka Ethiopia yang melintasi perbatasan Yaman-Saudi.
Mereka yang terbunuh adalah pengungsi yang melintas pada bulan Maret 2022 hingga Juni 2023, menurut dugaan Human Rights Watch dalam laporan pada Senin, 21 Agustus 2023.
Organisasi itu mengatakan telah mewawancarai 42 migran dan pencari suaka Ethiopia. Mereka menganalisis lebih dari 350 video dan foto yang terunggah ke media sosial, serta citra satelit.
HRW mengatakan semua menunjukkan bukti korban tewas dan terluka di sepanjang jalur migran, di kamp dan fasilitas medis. Serta situs pemakaman dan memperluas infrastruktur keamanan perbatasan Saudi.
Video yang dibagikan di TikTok dan Facebook menunjukkan mayat di sepanjang jalur migran di dekat perbatasan Yaman-Saudi. “Ada pula migran dengan luka yang konsisten akibat ledakan atau tembakan,” menurut ahli patologi forensik.
HRW mengklaim telah mengambil sumber dan memverifikasi video tersebut.
Penjaga Perbatasan Saudi dan Bukti Dugaan Kekejaman
CNN melaporkan, beberapa video yang konon direkam di dekat kamp migran informal tampaknya menunjukkan pos penjaga perbatasan Saudi. Terlihat pagar yang baru terbangun di sebelahnya.
Lebih lanjut HRW mengatakan, citra satelit dari organisasi nirlaba juga mengindikasikan tumbuhnya kuburan di dekatnya.
“Penjaga perbatasan Saudi telah menggunakan senjata peledak tanpa pandang bulu dan menembak orang dari jarak dekat, termasuk perempuan dan anak-anak, dalam pola yang meluas dan sistematis,” tukas HRW, mengutip CNN.
“Jika jadi bagian dari kebijakan pemerintah Saudi untuk membunuh migran, pembunuhan ini akan menjadi kejahatan terhadap kemanusiaan,” kata HRW dalam laporannya.
Mereka menyebut aksi ini berlangsung. Namun CNN tidak dapat secara independen memverifikasi insiden atau rincian tuduhan dalam laporan itu.
Sumber Pemerintah Saudi mengatakan kepada CNN, bahwa tuduhan HRW tentang penjaga perbatasan Saudi yang menembak orang Ethopia saat mereka melintasi perbatasan Saudi-Yaman tidak berdasar. “Tuduhan tidak berdasarkan pada sumber yang dapat terpercaya,” sangkal Riyadh.
Selama beberapa dekade, para migran dan pencari suaka Ethiopia telah berusaha untuk melakukan perjalanan melintasi “Rute Timur”. “Yakni, sebuah perjalanan berbahaya dari Tanduk Afrika, melintasi Teluk Aden, ke Yaman dan akhirnya Arab Saudi,” ujar HRW. ***
Simak breaking news dan berita pilihan Konteks langsung dari ponselmu. Konteks.co.id WhatsApp Channel
Baca berita pilihan konteks.co.id lainnya di:
"Google News"