KONTEKS.CO.ID – Pesawat Yevgeny Prigozhin jatuh di di Tver, Rusia, Rabu 23 Agustus 2023. Pemimpin Wagner Group tersebut terkonfirmasi termasuk dalam daftar penumpang pesawat yang jatuh tersebut.
Badan Transportasi Udara Federal Rusia mengonfirmasi pesawat Yevgeny Prigozhin jatuh melalui layanan persnya. Terungkap musibah ini membuat 10 orang yang berada di pesawat tewas. Tetapi belum jelas apakah Yevgeny Prigozhin benar-benar berada di dalam pesawat tersebut.
“Penyelidikan telah berlangsug atas jatuhnya pesawat Embraer yang terjadi malam ini (Rabu malam) di wilayah Tver. Menurut daftar penumpang, di antaranya ada nama dan nama keluarga Yevgeny Prigozhin,” ungkap departemen, mengutip abc news, Kamis 24 Agustus 2023.
Di antara 10 korban tewas terdapat tiga awak dan tujuh penumpang. Semua orang di dalam pesawat, yang jatuh di dekat kota Kuzhenkino, tewas.
Pesawat Yevgeny Prigozhin Jatuh dari Moskow ke St. Petersburg
Badan Transportasi Udara Federal Rusia mengatakan, pesawat itu sedang dalam perjalanan dari Moskow ke St. Petersburg.
Juru Bicara Dewan Keamanan Nasional Gedung Putih, Adrienne Watson, mengatakan, mereka sedang mengamati laporan kecelakaan pesawat tersebut.
“Jika hal ini benar, maka tidak ada yang perlu terkejut. Bencana perang di Ukraina menyebabkan tentara swasta menyerbu Moskow, dan sekarang –tampaknya– menjadi seperti ini,” katanya.
Presiden Joe Biden telah mendapat pengarahan tentang kecelakaan pesawat di Rusia, menurut Gedung Putih.
Prigozhin adalah kepala organisasi paramiliter swasta Wagner Group. Tentara bayaran tersebut yang memainkan peran penting dalam invasi Rusia ke Ukraina sebelum melancarkan pemberontakan terhadap militer Rusia pada Juni lalu.
Prigozhin diduga membuat kesepakatan dengan Presiden Rusia Vladimir Putin di mana dia tidak menghadapi tuntutan dan migrasi ke Belarusia, menurut Kremlin.
“Ada dugaan Presiden Rusia dan Prigozhin bertemu pada 29 Juni. Atau kurang dari sepka setelah kudeta yang gagal,” kata Kremlin.
Pada tanggal 3 Juli, Prigozhin merilis pesan di media sosial yang mengklaim pemberontakan itu bertujuan untuk memerangi pengkhianat dan memobilisasi masyarakat Rusia.
Penampilan publik terakhir Prigozhin terjadi dalam sebuah video bertanggal 21 Agustus lalu dari lokasi yang dirahasiakan di Afrika. ***
Simak breaking news dan berita pilihan Konteks langsung dari ponselmu. Konteks.co.id WhatsApp Channel
Baca berita pilihan konteks.co.id lainnya di:
"Google News"