KONTEKS.CO.ID – Pesawat Yevgeny Prigozhin meledak sebelum jatuh menghujam tanah. Sementara Kremlin masih bungkam atas kematian bos Wagner Group tersebut.
Penduduk desa terdekat tempat pesawat Prigozhin jatuh dan menewaskan semua penumpangnya bersaksi mereka mendengar ledakan sebelum melihat jet itu jatuh ke tanah.
Pada hari Rabu, sebuah jet pribadi jatuh di dekat Desa Kuzhenkino di wilayah Tver Rusia dan menewaskan 10 orang. Jet pribadi ini dalam perjalanan dari Moskow ke St Petersburg.
Vitaly Stepenok, 72, warga Kuzhenkino, mengatakan kepada kantor berita Reuters, “Saya mendengar ledakan. Biasanya, jika ledakan terjadi di tanah maka Anda akan mendapat gempa, tapi itu hanya ledakan dan saya melihat ke atas melihat asap putih.”
“Satu sayap terbang ke satu arah dan badan pesawat terbang seperti itu,” katanya sambil memberi isyarat dengan tangannya untuk menunjukkan bagaimana pesawat itu menuju ke tanah.
“Dan kemudian ia meluncur dengan satu sayap. Ia tidak menukik, melainkan meluncur,” tandasnya.
Penduduk desa lainnya, Anatoly mengutarakan, dirinya mendengar suara ledakan. Dia memastika suara itu bukan guntur. “Saya pernah mendengar hal seperti itu sebelumnya,” imbuhnya.
Kecelakaan pesawat itu terjadi dua bulan setelah kelompok tentara bayaran tersebut membatalkan pemberontakan terhadap para jenderal militer Rusia. Yevgeny Prigozhin secara terbuka menuduh mereka tidak kompeten dalam perang di Ukraina.
Menurut daftar penumpang, orang-orang di dalamnya adalah anggota kelompok tersebut, termasuk Yevgeny Prigozhin dan orang kedua di komandonya, Dmitry Utkin.
Meskipun belum ada komentar resmi dari Kremlin mengenai kecelakaan itu dan kemungkinan kematian pemimpin tentara bayaran tersebut, saluran Telegram yang terkait dengan Wagner Group menyatakan Prigozhin telah meninggal.
Asumsi pesawat Yevgeny Prigozhin meledak sebelum jatuh menimbulkan persepsi bahwa jet pribadi itu tertembak rudal. ***
Simak breaking news dan berita pilihan Konteks langsung dari ponselmu. Konteks.co.id WhatsApp Channel
Baca berita pilihan konteks.co.id lainnya di:
"Google News"