KONTEKS.CO.ID – Flight recorders pesawat Prigozhin telah terketemukan. Rusia juga menemukan 10 jenazah dari lokasi kecelakaan jet yang menewaskan bos Wagner Group, Yevgeny Prigozhin.
“Tes genetika molekuler kini sedang dilakukan,” kata para peneliti, melansir BBC, Sabtu 26 Agustus 2023.
Pesawat itu jatuh di dekat Moskow pada hari Rabu, memicu spekulasi bahwa penyebabnya adalah bom atau rudal. Flight recorders pesawat Prigozhin bisa menjadi kunci untuk pengungkapannya.
“Klaim bahwa Kremlin memberikan perintah untuk membunuh Prigozhin adalah sebuah ‘kebohongan total’,” bantah Juru Bicara Presiden Rusia, Vladimir Putin, kepada BBC sebelumnya.
Prigozhin memimpin pemberontakan bersenjata yang gagal oleh tentara bayarannya pada bulan Juni 2023.
Putin pada saat itu menggambarkan pemberontakan itu sebagai “pengkhianatan”. Namun kemudian disepakati tentara bayaran Wagner untuk bergabung dengan tentara reguler Rusia atau pergi ke Belarusia, sekutu Moskow.
Meski begitu, setelah pemberontakan terjadi, banyak pengamat menggambarkan Prigozhin, 62 tahun, sebagai “orang mati yang berjalan”. Alasannya, presiden Rusia tidak akan pernah memaafkan bos Wagner tersebut.
Selama konferensi telepon hari Jumat dengan para jurnalis, juru bicara Kremlin Dmitry Peskov mengatakan ada “banyak spekulasi” seputar kematian “tragis” 10 orang dalam kecelakaan udara di wilayah Tver.
Prigozhin dan tangan kanannya Dmitry Utkin, lima penumpang lainnya dan tiga awak, berada di dalam jet Embraer Legacy 600, menurut daftar penumpang.
“Di Barat, tentu saja, spekulasi ini datang dari sudut pandang tertentu. Itu semua bohong belaka,” lanjut Peskov.
“Kami tidak memiliki banyak fakta saat ini, fakta tersebut perlu terklarifikasi dalam penyelidikan resmi yang sedang dilakukan sekarang,” tambahnya.
Terlepas dari manifes jet tersebut, Peskov menolak untuk menjelaskan apakah Kremlin mendapat konfirmasi bahwa Prigozhin benar-benar berada di dalam pesawat yang jatuh tersebut.
Masa depan Wagner sendiri juga semakin meragukan dengan dugaan kematian Prigozhin.
Pada hari Jumat, pemimpin Belarus Aleksander Lukashenko menyatakan bahwa hingga 10.000 pejuang Wagner akan terus berpangkalan di negara tersebut. ***
Simak breaking news dan berita pilihan Konteks langsung dari ponselmu. Konteks.co.id WhatsApp Channel
Baca berita pilihan konteks.co.id lainnya di:
"Google News"