KONTEKS.CO.ID – Air limbah PLTN Fukushima mulai terbuang ke laut lepas. Tindakan Jepang memercik kekhawatiran negara tetangganya, Korsel dan China.
Namun Tokyo menyatakan tak mendeteksi radiasi nuklir pada air laut di sekitar pembangkit. “Tidak ada penemuan radioaktivitas yang terdeteksi di laut setelah air terlepaskan,” kata Jepang, melansir BBC, Minggu 27 Agustus 2023.
Pemerintah Jepang mengatakan, pengujian air laut dari sekitar pembangkit listrik tenaga nuklir Fukushima tidak menunjukkan tingkat radioaktivitas yang terdeteksi.
Hal ini untuk menghilangkan kekhawatiran dari negara-negara tetangga dan kelompok nelayan mengenai pelepasan air olahan dari pabrik ke laut.
Jepang menjanjikan hasil tes mingguan akan dipublikasikan untuk tiga bulan ke depan.
Air limbah PLTN Fukushima 1 Juta Ton
Lebih dari satu juta ton air yang tersimpan di pembangkit listrik tenaga nuklir akan dibuang selama 30 tahun ke depan.
Akumulasi ini telah terjadi sejak tahun 2011 ketika pembangkit listrik tersebut rusak parah akibat tsunami.
Jepang mengatakan. air tersebut aman dan pengawas nuklir PBB telah menyetujui rencana tersebut. Namun para kritikus mengatakan pelepasan tersebut wajib setop.
Air tersaring untuk menghilangkan sebagian besar unsur radioaktif kemudian terencerkan guna mengurangi kadar tritium. Yakni, isotop radioaktif hidrogen yang sulit terpisahkan dari air.
Kementerian Lingkungan Hidup Jepang mengatakan, sampel dari 11 lokasi di dekat pabrik menunjukkan kadar tritium di bawah 7-8 becquerels per liter, yang merupakan batas bawah deteksi.
“Air tersebut tidak akan menimbulkan dampak buruk terhadap kesehatan manusia dan lingkungan,” kata mereka.
China Blokir Produk Laut Jepang
Hasil tes tersebut muncul setelah China menggambarkan pembuangan tersebut sebagai tindakan yang sangat egois dan tidak bertanggung jawab.
Pada hari Kamis mereka mengatakan akan memblokir semua impor makanan laut Jepang.
Ada juga penentangan terhadap pelepasan air di Korea Selatan, dan pada hari Kamis pengunjuk rasa di ibu kota Seoul berusaha menyerbu kedutaan Jepang.
Sementara itu, Korea Selatan mengatakan telah mengirim ahli nuklir ke Fukushima untuk memantau proses pembuangan limbah tersebut. ***
Simak breaking news dan berita pilihan Konteks langsung dari ponselmu. Konteks.co.id WhatsApp Channel
Baca berita pilihan konteks.co.id lainnya di:
"Google News"