KONTEKS.CO.ID – NATO sedang mengembangkan rencana 10 tahun untuk membangun kembali industri pertahanan Ukraina. Hal tersebut jadi agenda dalam pertemuan pertama dengan Kiev yang dijadwalkan minggu depan. Demikian dilaporkan Politico.
Pertemuan itu akan menjadi awal dari proses panjang yang diisyaratkan selama berminggu-minggu oleh pejabat AS dan NATO tentang komitmen jangka panjang ke Ukraina dan membawanya lebih dekat ke aliansi dalam pelatihan dan peralatan.
“Kami akan melihat persyaratan perencanaan pertahanan agar Ukraina sepenuhnya dapat dioperasikan dengan NATO,” kata seorang pejabat senior NATO yang meminta untuk tidak disebutkan namanya karena aturan dasar untuk berbicara kepada wartawan selama pertemuan aliansi di Brussels minggu ini. “Ini tentang beralih dari peralatan Soviet … ke peralatan Barat yang kompatibel dengan NATO.”
Pejabat tertinggi dari aliansi tersebut telah bertemu bulan ini untuk mulai merencanakan cara membantu industri pertahanan Ukraina sambil secara bersamaan mengisi kembali persediaan senjata dan peralatan mereka sendiri yang telah disumbangkan ke Kiev sejak dimulainya perang. Upaya baru yang dipimpin NATO ini hanya akan fokus pada Ukraina.
“Kami akan mencari cara untuk mencoba dan membangun kembali industri pertahanan Ukraina,” kata pejabat itu.
Upaya yang lebih luas memenuhi kebutuhan medan perang sehari-hari militer Ukraina akan membutuhkan perhatian bertahun-tahun.
Upaya yang pada akhirnya dapat mengubah Ukraina menjadi negara NATO secara tidak langsung.
Sekutu tersebut bertemu di Brussel pada hari Rabu 16 Oktober 2022 dalam pertemuan keenam Grup Kontak Pertahanan Ukraina, kumpulan 50 negara yang berkomitmen untuk mempersenjatai dan memasok pasukan Ukraina.
Serangan rudal Rusia terhadap sasaran sipil -sebagai balasan atas serangan pertama Ukraina atas infrastruktur sipil jembatan Krimea- selama beberapa hari terakhir di Ukraina, mendorong pertahanan udara ke puncak daftar keinginan Ukraina.
“Kami akan melakukan sebanyak yang kami bisa selama kami bisa dan kami akan melakukan sebanyak yang diperlukan selama diperlukan, untuk membantu Ukraina mendorong pasukan Rusia keluar dari negara mereka”, demikian Kepala Staf Gabungan AS Ketua Jenderal kata Mark Milley seusai pertemuan. ***
Simak breaking news dan berita pilihan Konteks langsung dari ponselmu. Konteks.co.id WhatsApp Channel
Baca berita pilihan konteks.co.id lainnya di:
"Google News"