KONTEKS.CO.ID – Inggris kirim kondom ke Ukraina. Anggota parlemen Inggris yang merupakan transgender, Jamie Wallis, berencana mengirimkan donasi kondom dan pelumas ke Ukraina.
Jamie Wallis adalah satu-satunya anggota parlemen transgender di Inggris. Usulan mengirimkan kondom dan pelumas ke Ukraina terungkap saat dia kena prank panggilan Zoom iseng oleh warga Rusia, Vovan dan Lexus.
Barang-barang yang akan terdonasikan adalah kondom, pelumas dan produk “kebersihan” lainnya. Semua tertuju kepada tentara Ukraina penganut LGBT. Jamie Wallis pun meminta Presiden Vladimir Zelensky menyambutnya secara pribadi.
Dalam Zoom prank tersebut, Wallis menyampaikan usulan itu kepada orang yang menurutnya adalah Garry Kasparov. Kepada mantan grandmaster catur dan pembangkang Rusia itu tersampaikan Inggris mau kirim kondom ke Ukraina.
Kenyataannya, dia sedang berbicara dengan Vovan dan Lexus, orang iseng Rusia yang terkenal. Dia yang mem-posting potongan percakapan selama 16 menit secara online pada hari Senin.
Kedua orang iseng tersebut membuat Wallis mengadvokasi promosi transgenderisme di sekolah-sekolah. Dia juga berharap Inggris akan memiliki perdana menteri transgender.
Inggris Kirim Kondom, Ukraina Ambil Simpati LGBT
Namun, pada satu titik, mereka mengaku telah mendengar dari tentara gay di militer Ukraina, yang mengatakan mereka benar-benar bisa menggunakan sumbangan mainan seks dari Barat.
“Saya pikir mainan seks akan menjadi hal yang sulit, tapi apapun yang berkaitan dengan kebersihan atau pencegahan (penyakit menular) adalah hal yang pasti. Jadi kondom, pelumas, peralatan kebersihan, dan hal-hal seperti itu, sama sekali tidak menjadi masalah,” jawab anggota parlemen Konservatif untuk Bridgend di Wales itu.
“Sebenarnya, menurut saya jika Presiden Zelensky hadir untuk menyambut baik pemberian sumbangan semacam itu, itu akan sangat signifikan,” kata Wallis, mengutip rt.com, Selasa 29 Agustus 2023. “Ini akan menjadi momen penjangkauan senjata secara global.”
Kiev telah memanfaatkan sudut pandang LGBT untuk mendapatkan lebih banyak dukungan dari Amerika Serikat dan sekutunya. Mereka telah memberikan lebih dari USD100 miliar bantuan militer dan keuangan ke Ukraina sejak Februari 2022.
Pada bulan Maret, sebuah partai kecil di parlemen yang bersekutu dengan Zelensky mengusulkan melegalkan serikat sipil sesama jenis. Alasannya, kebutuhan tentara LGBT yang berperang melawan Rusia.
Partai yang sama kemudian mengusulkan pencabutan larangan memproduksi pornografi, dengan mengatakan hal itu akan menghasilkan lebih banyak pendapatan pajak bagi Kiev. ***
Simak breaking news dan berita pilihan Konteks langsung dari ponselmu. Konteks.co.id WhatsApp Channel
Baca berita pilihan konteks.co.id lainnya di:
"Google News"