KONTEKS.CO.ID – Gempa bumi Maroko menewaskan lebih dari 2.000 orang dan merusak Kota Marrakesh yang bersejarah.
Tim penyelamat terus menggali reruntuhan di daerah pegunungan terpencil di Maroko tersebut hingga Sabtu malam.
Mereka berupa untuk menemukan korban selamat setelah lebih dari 2.000 orang tewas dalam gempa bumi paling mematikan di negara itu dalam beberapa dekade terakhir.
“Maroko akan memeringati tiga hari berkabung setelah gempa terjadi,” kata Istana Kerajaan Maroko, melansir CNN. Bendera setengah tiang akan berkibar di semua gedung publik.
Gempa berkekuatan Magnitudo 6,8 mengguncang Pegunungan High Atlas di Maroko pada hari Jumat malam, sekitar pukul 23.00 waktu setempat.
Dampaknya menjadi dahsyat karena kedalamannya yang relatif dangkal yakni 18,5 kilometer, kata Survei Geologi Amerika Serikat (USGS).
Pusat gempa terletak sekitar 72 kilometer barat daya Marrakesh. Ini adalah kota berpenduduk sekitar 840.000 jiwa dan merupakan tujuan wisata populer.
“Setidaknya 2.012 orang tewas dan 1.404 lainnya dalam kondisi kritis,” kata TV Pemerintah ,Maroko Al Aoula, mengutip Kementerian Dalam Negeri setempat.
Layanan darurat bergerak ke daerah-daerah yang terlanda gempa, ketika Raja Mohammed VI dari Maroko memerintahkan pembentukan komisi bantuan untuk mendistribusikan bantuan kepada para korban yang selamat.
Tawaran bantuan internasional mengalir dari negara-negara sahabat, termasuk Jepang, Prancis dan UEA.
Para saksi mata menggambarkan pemandangan kehancuran di kaki Pegunungan Atlas setelah gempa bumi, di tengah meningkatnya jumlah korban jiwa yang menunjukkan korban jiwa.
Fatima, 50, mengatakan, kepada CNN bahwa rumahnya di desa Pegunungan Asni –dekat pusat gempa– telah hancur.
“Saya hampir tidak sempat menarik anak-anak dan berlari keluar sebelum saya melihat rumah saya runtuh di depan mata saya. Rumah tetangga juga ambruk dan ada dua orang tewas tertimbun reruntuhan,” ujarnya.
Sementara Mohammed, 50, dari kota terdekat Ouirgane, kehilangan empat anggota keluarganya akibat gempa tersebut.
“Saya berhasil keluar dengan selamat bersama kedua anak saya tetapi kehilangan sisanya. Rumah saya hilang,” katanya. ***
Simak breaking news dan berita pilihan Konteks langsung dari ponselmu. Konteks.co.id WhatsApp Channel
Baca berita pilihan konteks.co.id lainnya di:
"Google News"