KONTEKS.CO.ID – Kim Jong Un menilai Rusia tengah melakukan pertarungan suci melawan Ukraina plus Barat. Karena itu, Korea Utara akan mendukung setiap keputusan yang Vladimir Putin ambil.
“Sekarang, Rusia sedang melakukan perjuangan suci untuk melindungi kedaulatan dan keamanan negaranya. Sembari memerangi kekuatan hegemonik yang menentang Rusia,” ungkap pemimpin Korea Utara tersebut, melansir TASS, Rabu 13 September 2023.
Hal itu Kim sampaikan kepada Presiden Rusia Vladimir Putin saat bertemu mitranya tersebut di fasilitas peluncuran ruang angkasa Vostochny, Timur Jauh, Rusia, hari ini.
Kim menambahkan, kedatangannya kali ini berlangsung pada “waktu yang khusus”.
Pemimpin Korea Utara menegaskan dukungan penuhnya kepada kepemimpinan Rusia. “Kami selalu mendukung setiap keputusan yang diambil Presiden Putin atau Pemerintah Rusia,” ujar Kim.
Menurutnya, Pyongyang berupaya mengembangkan lebih jauh hubungannya dengan Moskow.
“Moskow dan Pyongyang berupaya memperkuat ikatan persahabatan dan hubungan bertetangga yang baik. Bertindak atas nama perdamaian, stabilitas dan kemakmuran di kawasan,” timpal Putin pada jamuan makan siang resmi untuk menghormati kunjungan Kim Jong Un.
Kim Jong Un dan Sejarah Korut-Uni Soviet
“Hubungan kami terjalin sejak perjuangan kemerdekaan Korea pada tahun 1945. Ketika tentara Soviet dan Korea bahu-membahu menghancurkan militer Jepang. Saat ini, kami juga berupaya memperkuat persahabatan dan hubungan bertetangga yang baik, bertindak atas nama perdamaian,” tuturnya.
Putin mengatakan, dirinya ingat betul bagaimana, selama pembicaraan sebelumnya dengan Kim di Vladivostok pada 2019, mereka bertukar pandangan mengenai pengembangan hubungan bilateral.
Kunjungan kali ini, kata dia, berlangsung dalam suasana yang benar-benar bersahabat.
“Agenda yang luas, program ini, mencakup kunjungan tidak hanya ke Pelabuhan Antariksa Vostochny. Namun juga ke klaster teknologi tinggi besar lainnya, perusahaan industri, dan pusat inovasi di Timur Jauh Rusia,” kata Putin.
Tahun ini Rusia dan Republik Demokratik Rakyat Korea (DPRK) merayakan peringatan yang sangat penting, yakni 75 tahun hubungan diplomatik kedua negara.
“Uni Soviet adalah negara pertama yang mengakui Republik Rakyat Demokratik Korea yang baru memproklamasikan diri,” tegasnya.
Putin mencatat Kim dengan tegas dan percaya diri mengikuti jalan yang ditetapkan pendiri Republik Demokratik Rakyat Korea, Kamerad Kim Il Sung, dan penggantinya, Kamerad Kim Jong Il.
“Mereka adalah teman yang tulus dan sejati serta pendukung yang konsisten dalam membangun hubungan dan ikatan yang lebih erat antara negara kita,” pungkas Putin. ***
Simak breaking news dan berita pilihan Konteks langsung dari ponselmu. Konteks.co.id WhatsApp Channel
Baca berita pilihan konteks.co.id lainnya di:
"Google News"