KONTEKS.CO.ID – Pasukan Khusus Israel membunuh seorang remaja laki-laki Palestina berusia 15 tahun ketika dia mengetahui kehadiran mereka dalam sebuah penggerebekan.
Defense for Children International (DCIP) cabang Palestina yang berbasis di Jenewa mengatakan dalam sebuah laporan, Rabu 20 September 2023, remaja bernama Rafat Omar Ahmad Khamayseh terbunuh pada hari Selasa ketika meninggalkan rumah kakeknya di Kamp Pengungsi Jenin.
“Saat meninggalkan rumah, Rafat melihat pasukan khusus Israel keluar dari tiga mobil berlisensi Palestina. Lalu mengepung rumah ayah seorang pria Palestina yang ingin mereka tangkap. Rafat melarikan diri sambil berteriak, ‘Pasukan khusus! Pasukan khusus!’ Seorang tentara Israel mengejar Rafat dan menembak perutnya dari jarak 10 meter,” beber DCIP, melansir Al Jazeera, Kamis 21 September 2023.
Pasukan Israel kembali menembaki Rafat ketika seorang pria Palestina datang membantunya, kata kelompok tersebut. Mereka satu-satunya organisasi hak asasi manusia yang secara khusus berfokus pada anak-anak di Palestina.
“Pria Palestina itu melemparkan dirinya ke atas Rafat dan menggulingkannya menuju rumahnya, kurang dari lima meter jauhnya. Pria tersebut dan keluarganya melindungi Rafat selama sekitar satu setengah jam ketika militer Israel mencegah ambulans mengakses Kamp Pengungsi Jenin. Rafat meninggal sebelum ambulans memindahkannya ke Rumah Sakit Ibnu Sina di Jenin,” ungkapnya.
DCIP menjelaskan bahwa anak laki-laki tersebut tertembak dengan satu peluru masuk ke perut dan keluar dari dada bagian kanan atas. Korban mengeluarkan banyak darah dari mulut dan hidungnya saat menunggu ambulans.
Menurut media lokal, laporan medis awal yang dikeluarkan oleh Rumah Sakit Khusus Ibnu Sina di Jenin. “Khamayseh tiba di rumah sakit dalam keadaan tidak sadarkan diri dan tanpa tanda-tanda kehidupan,” tambahnya.
“Investigasi dan bukti yang dikumpulkan oleh DCIP secara teratur menunjukkan bahwa pasukan Israel menggunakan kekuatan mematikan terhadap anak-anak Palestina dalam keadaan yang mungkin merupakan pembunuhan di luar proses hukum atau tersengaja,” tutur DCIP.
Pasukan Israel telah membunuh sedikitnya 240 warga Palestina di Tepi Barat yang diduduki. Mereka mengepung Jalur Gaza sejak awal 2023, termasuk membunuh 46 anak-anak.
Jumlah tersebut termasuk enam warga Palestina yang tewas pada hari Selasa di Jenin, Jericho dan Gaza dalam serangan harian militer Israel terbaru di wilayah pendudukan Palestina.
Kelompok hak asasi manusia internasional dan lokal telah menyatakan tahun 2023 sebagai tahun “paling mematikan” bagi warga Palestina di Tepi Barat yang mereka duduki sejak 2005.
Israel meningkatkan serangan militer, penangkapan, dan pembunuhan di kota-kota dan desa-desa Palestina di Tepi Barat yang diduduki mulai Juni 2021. Ini menyusul pemberontakan rakyat Palestina yang dikenal sebagai “ledakan bulan Mei”, yang melanda Israel dan wilayah Palestina yang didudukinya secara ilegal selama beberapa waktu terakhir. ***
Simak breaking news dan berita pilihan Konteks langsung dari ponselmu. Konteks.co.id WhatsApp Channel
Baca berita pilihan konteks.co.id lainnya di:
"Google News"